Jakarta –
Tunas pemerintah saat ini memiliki dampak yang jarang pada sektor mengerikan di Jakarta, terutama untuk hotel -hotel besar yang biasanya disajikan (pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran). Meskipun sebagian besar hotel kalah karena kebijakan ini, ada juga yang masih bisa bertahan hidup, seperti Artthela Kuning, yang tidak bergantung pada merek pemerintah.
Menurut data, beberapa hotel telah mengurangi pendapatan dari hotel, dengan hotel yang memiliki kebijaksanaan terbesar atau ruang besar untuk sebagian besar pengaruh. Hotel yang terkena rata -rata adalah hotel yang cukup besar yang memiliki balon atau kamar yang bagus, yang sering digunakan untuk tikus (rapat, stimulus, kejang dan pameran).
Direktur Jenderal Artthela Kuningan, Hassanudin, menjelaskan keprihatinannya yang dinyatakan dengan banyak hotel di Indonesia yang menderita pengadilan. Tetapi hotel yang berhasil tidak banyak mempengaruhi politik, karena tidak mempercayai Moss dan Mice.
“Itulah yang menyenangkan, ketika kami berbicara tentang keefektifan pemerintah, itu banyak karena kami memiliki terutama dalam layanan yang ramah. Setiap hotel toko tidak memiliki balon, banyak yang mengumpulkan terlalu banyak jawaban,” kata Hassanudin kepada Detiktravel, pada hari Kamis (2/20/2025).
“Apa masalah tingkat -tingkat, karena merek kami tidak ditujukan untuk pembunuhan pemerintah, jadi itu bukan 100 persen. Jakarta masuk di apartemen kami,” tambahnya.
Hassanudin menyiapkan perkiraan. Salah satunya memberikan harga yang menarik dan bekerja dengan pihak lain, sehingga dampak anggaran anggaran tidak mempengaruhi.
“Kalau begitu kami tidak akan puas dan tidak ingin mengikuti situasi dan kami selalu berusaha untuk memberikannya pelayan dan ruang terbaik bagi merek lain untuk memasuki kami. Sehingga tidak banyak mempengaruhi merek kami,” katanya.
Presiden Jakarta City Hotel and Restaurant -Asociation (Phri) Sutrisno Iwanon, memiliki hotel di Jakarta, asalkan pemerintah masih dalam pemerintahan.
Untuk merespons, Phri akan mencoba berbicara dengan pemerintah sehingga situasi ini sedang dicari dari jalan tengah.
“Kami akan mencoba untuk bernegosiasi dengan pemerintah, sehingga anggaran terhubung di hotel di hotel tidak boleh didedikasikan. Yang tersimpan juga akan digunakan untuk menghabiskan sektor lain.
“Saya harap ini juga akan digunakan nanti untuk meningkatkan keinginan hotel, karena Anda dirampok, sehingga Anda dapat diisi, itu dapat diisi, karena lalu lintas ada di wisatawan untuk meningkat,” tambahnya. : KPAI: KPA: KPA-ramban tidak dapat mengontrol anggaran secara efektif pada anggaran yang efektif “(WERDO / FEM)