Jakarta –

Pemerintah belum meresmikan pembentukan Kelompok Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Terkait peluncurannya, Danantara didirikan pada 7 November 2024. Namun rencana tersebut ditunda hingga saat ini.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pemerintah masih mengkaji payung hukum Danantara. Namun, dia tidak menyebutkan kapan proses penelitian Danantara akan berakhir.

Kajiannya sudah dilakukan bersama mereka. Bagi saya, saya akan dukung terus persiapan Danantara dengan mendonasikan yang ada saat ini, kata Erick kepada wartawan di Jakarta, Rabu (12/11/2024).

Erick menegaskan, tugas dan tanggung jawab kementerian dan lembaga penting untuk memantau penerbitan Danantara. Sementara sebelumnya, Danantara sendiri masuk dalam Perubahan Undang-Undang (RUU) BUMN.

“Saat ada superholding, ada pilihan salah satunya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Erick mengatakan proses pengurangan jumlah BUMN dari 47 menjadi 30 perusahaan akan diambil Danantara. Hak untuk mengurangi perusahaan-perusahaan negara adalah salah satu perusahaan negara.

“Tentunya ke depan bagaimana kita bisa mengurangi jumlah BUMN dari 47 menjadi 30, tanpa ada alasan lain,” tutupnya.

Pesanan Payung Danantara telah diserahkan kepada Menteri Luar Negeri

Direksi perusahaan yang bertanggung jawab atas keamanan Grup Pengelola Investasi Energi Anagata Nusantara (BPI Danantara) akan diberikan payung hukum berupa Keputusan Pemerintah (PP) dan Presiden (Perpres).

Menurut Direktur Media Danantara, Anton Pripambudi, Presiden Danantara Muliaman Hadad dan Kaharuddin Djenod bertemu dengan Presiden Prasetyo Hadi pagi tadi.

Pagi ini CEO dan Wakil CEO Danantara, Bapak Muliaman Hadad dan Bapak Kaharuddin Djenod akan menyampaikan Surat Perintah Presiden kepada BPI Danantara PP kepada Menteri Sekretaris Negara, kata Anton dalam keterangannya, Jumat (29/11). ). /2024).

Lihat juga video: Prabowo tak terburu-buru melahirkan Danantara

(kilo/kilo)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *