Pulau Pinang –

Baru-baru ini redaksi detikOto mengunjungi George Town, Penang, Malaysia selama kurang lebih seminggu. Berbeda dengan kota-kota besar pada umumnya, kawasan ini memiliki nuansa sejarah yang kental, tenang, teratur, dan slow moving.

Sebagai catatan, George Town merupakan ibu kota negara bagian Penang. Kota ini terkenal dengan arsitektur oriental-kolonial yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya UNESCO. Di sana, meski cuaca hangat, jumlah pejalan kaki lebih banyak dibandingkan sepeda motor dan mobil.

Menurut pengamatan kami di situs, lalu lintas bergerak lambat di George Town. Faktanya, jalanan di sana sepi dan sepi. Padahal, saat kami naik taksi online, kami mengambilnya dengan sangat hati-hati.

Pengemudi residen dan komersial Ganasen Kalimuthu menjelaskan, pemerintah Penang memiliki batas kecepatan terbatas. Bahkan, angka tersebut beberapa kali direvisi hingga turun ke titik saat ini.

“Sejak beberapa bulan lalu di George Town kami hanya diperbolehkan melaju dengan kecepatan 40km/jam. Kalau dilihat, jalan di sini tidak lebar dan banyak juga pejalan kaki di kedua sisi, jadi tidak ada gunanya melakukan itu. . Itu mobil di Penang,” kata Ganasen kepada Detikoto beberapa hari lalu di George Town, Penang.

Lalu lintas di Penang memang unik. Karena kebanyakan jalan adalah satu arah, bukan dua arah. Oleh karena itu, untuk menuju tempat terdekat, terkadang pengemudi harus memutar arah dan menghabiskan banyak waktu.

Seperti dilansir laman Malaymail, Dewan Kota Penang (MBPP) telah mengurangi batas kecepatan mobil di George Town dari 50km/jam menjadi 40km/jam. Kebijakan ini dibuat untuk melindungi hak pejalan kaki.

Buka di Jalan Dr Lim Chew Leong, Gat Jalan Prangin, Pengalan Weld, Pesara King Edward, Lebu Light, Lebuh Farkhur, Jalan Sultan Ahmad Shah dan Jalan Penang, kata Edward Tan Chew Chun. Direksi MBPP.

Menurut detikOto, kamera tiket jenis e-TLE sudah banyak dipasang di jalanan George Town. Pengemudi yang melanggar batas kecepatan akan dikenakan denda sebesar 150 ringgit atau sekitar Rp 495 ribu.

“Kami menemukan bahwa sebagian besar pengemudi di area tersebut mengikuti aturan pertama, yaitu 50 km/jam, mengurangi kecepatan hingga 10 km/jam akan meningkatkan keselamatan,” kata Insinyur Lalu Lintas Departemen Teknik Dewan Kota Penang, Noor Munira Raja Ahmad.

Ia juga mengatakan, tak terkecuali pemasangan papan batas kecepatan di jalan raya, peraturan tersebut telah diubah. Saksikan video “Keluarga penumpang MH370 yang hilang menghadap Duta Besar Malaysia di Beijing” (sfn/din).

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *