Jakarta –

Pemecatan Xavi Hernandez membuat Barcelona harus membayar €6,5 juta atau sekitar Rp 114 miliar sebagai kompensasi. Kondisi ini pun berdampak pada kondisi keuangan klub yang sedang terpuruk.

Xavi awalnya mengumumkan pengunduran dirinya pada akhir musim ini pada Januari tahun lalu. Namun pada bulan April, dia berubah pikiran dan mendapat persetujuan dari Presiden Joan Laporta. Meski begitu, pada 24 Mei, pihak klub memutuskan menghentikan pelatih berusia 44 tahun tersebut.

Xavi pernah berkata tak ingin mempersulit hidup Barcelona yang sedang hancur. Dia tidak akan mengklaim gaji sekitar €11 juta yang jatuh tempo musim depan berdasarkan kontraknya, yang berlaku hingga 2025. Meski demikian, The Athletic mengabarkan kepergiannya masih akan memakan biaya yang “mahal”.

Barcelona harus membayar 4 juta euro kepada karyawan Xavi, yang juga hengkang saat dia dipecat. Blaugrana kemudian juga harus membayar kembali uang sebesar 2,5 juta yang dikantongi Xavi agar ia bisa meninggalkan Al Sadd, klub sebelumnya, lebih awal untuk melatih Barcelona pada 2021.

Namun, masih harus dilihat apakah Barcelona masih harus membayar biaya kedua terlepas dari bagaimana Xavi meninggalkan klub. Meski begitu, jumlah tersebut masih memberatkan klub Catalan tersebut.

Barcelona dipahami sedang sibuk mencari cara untuk mengumpulkan €130 juta sebelum batas waktu 30 Juni untuk memenuhi batas gaji La Liga. Jika gagal, mereka tidak akan bisa memboyong pemain mana pun pada bursa transfer musim panas mendatang, meski berstatus bebas transfer atau dipinjamkan dari klub lain.

*) 1 euro = 17.542,83 rupee (adp/nds)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *