Jakarta –
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyatakan, tidak ada negara di dunia yang tidak diserang untuk membalas dendam, termasuk Amerika Serikat yang perkasa.
Informasi ini menanggapi runtuhnya Jaringan Data Nasional (PDNS) 2 di Surabaya, Jawa Timur, setelah diserang ransomware baru yang dikembangkan oleh Lockbit 3.0, Brain Cipher.
Hal itu diungkapkannya dalam rapat kerja Komisi I DPR dengan Menteri Komunikasi dan Informatika serta Presiden BSSN di Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta.
“Tidak ada satu pun di dunia ini yang tidak terserang ransomware dan Amerika adalah yang terbesar,” kata Budi, Kamis (27/6/2024).
Ia kemudian menjelaskan bahwa banyak negara di dunia yang menghadapi masalah redemption antara tahun 2022-2023, termasuk Indonesia.
Amerika menduduki peringkat pertama dalam serangan ransomware dengan 40,34%, diikuti Kanada 6,75%, Inggris 6,44%, Jerman 4,92%, dan Prancis 3,89%.
“Sekitar 0,67% serangan ransomware terjadi di Indonesia. Jadi, virus ini benar-benar mendunia dan menjadi perhatian kita semua,” kata Budi.
Dan versi terbarunya adalah virus ransomware yang menyerang Indonesia sehingga produk pensiun ini menarik perhatian dunia, ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, ransomware Brain Cipher menyerang PDNS 2 yang berdampak pada 282 otoritas pusat dan daerah yang menggunakan situs tersebut. Sejak serangan enam hari lalu, lima departemen pemerintah telah kembali ke kondisi normal. Tonton video “Bagaimana ruang kelas Pusat Data Nasional menggunakan Windows Defender?” (Agustus/Fyk)