Jakarta –
Read More : Penataan Honorer Dimulai 2005 hingga Dihapus 2024, Begini Perjalanannya
Pasar Tanah Abang adalah kerumunan di pusat Jakarta. Pengunjung mengisi pusat pusat tekstil terbesar atau 1 Ramadhan 1446 jam di Asia Tenggara sebelum bulan puasa. Sulit untuk melewati koridor pasar Tanah Abang karena pengunjung yang ramai.
Situs pengawasan AFP pada hari Kamis (27.02.2025) Pasar Taha Abang cukup ramai dengan beberapa pengunjung, dengan banyak kegiatan pembelian dan penjualan. Kondisi ini terutama terlihat di blok A dan B dari orang yang lewat -oleh.
Ketika pasar Tauntt Abang memasuki blok lobi, ada banyak pengunjung yang penuh sesak di tangga dengan tas belanja. Jauh di dalam koridor pasar, posisi kerumunan pengunjung dengan cepat terlihat.
Kepadatan ini didominasi oleh pengunjung dan ibu wanita yang sering membawa anak kecil. Situasi ini membuat koridor pasar cukup padat, bahkan jika itu bercanda.
Saat berkeliling, vendor saling memberi suara untuk menawarkan barang -barang mereka. “Tolong lanjutkan, lihat pertama,” salah satu pedagang berteriak.
Seringkali pengunjung tidak ditemukan bahwa tiba -tiba berhenti melihat produk yang dijual sendirian. Ada juga pengunjung yang terlihat dalam percakapan dengan pedagang.
Situasi ini adalah situasi yang terkadang menghentikan pembeli lain sejenak dan perlu mencari celah untuk melanjutkan. Oleh karena itu, tidak sulit bagi pengunjung untuk melewati koridor pasar dan harus sedikit sabar.
Meskipun demikian, situasi di Dahn Abang Bazaar tampaknya lebih mengalir ketika AFP terus tumbuh ke lantai atas, misalnya, ketika pergi ke lantai kedua dan tiga. Masih banyak pengunjung di lantai ini, bahkan jika lantai bawah tidak sibuk.
Lebih lanjut, kosong dari pengunjung pasar visual. Selain itu, pasar ini juga ditemukan bahwa semakin banyak toko ditutup.
Untuk memblokir B Pasara Tahna Abanga, kondisi wilayah ini tidak jauh berbeda dari blok A, lantai bawah gedung memiliki banyak pengunjung. Namun pertumbuhan atas yang cepat untuk mengurangi jumlah pelanggan.
Tonton videonya juga, “Penjual ini harus memperkosa ratusan mahkota bisnis dengan menjual lebih banyak pakaian yang berkilauan”:
(FDL/FDL)