Jakarta –
Seorang pria Tionghoa diduga sengaja memberikan uang mainan palsu kepada pacarnya sebesar US$97.000 atau Rp 1,54 miliar (kurs Rp 15.968) untuk membeli apartemen. Setelah dilakukan penyelidikan, pria tersebut terpaksa melakukan hal tersebut karena mendapat tekanan dari calon kerabatnya.
Pada tanggal 11 April 2024, di Gucheng, Provinsi Hubei, Tiongkok, seorang wanita membawa koper berisi uang ke kantor polisi untuk melaporkan kasus penipuan. Awalnya dia mencoba memasukkan uang yang dibawanya ke bank. Namun saat diperiksa, uang yang diberikan gadis tersebut ternyata palsu.
Polisi pun membuka tas tersebut. Yang saya temukan hanyalah banyak uang di tas aslinya. Sisanya adalah uang mainan yang digunakan untuk melatih pegawai bank.
Saat diperiksa polisi, pria tersebut jujur dalam segala tindakannya. Ia mengaku terpaksa membeli uang untuk game tersebut karena dipaksa oleh orang tua pacarnya untuk membeli apartemen.
“Orangtuanya ingin saya membelikan putri mereka sebuah apartemen, tapi saya tidak punya cukup uang saat itu.” Jadi saya membeli uang untuk bermain online,” kata pria itu, seperti dilansir The South China Morning Post, Sabtu (4 Mei 2024).
Menurut Hukum Pidana pemerintah Tiongkok, orang yang dengan sengaja memiliki atau menggunakan mata uang palsu dalam jumlah besar dapat dijatuhi hukuman lebih dari 10 tahun penjara dan denda hingga 500.000 yuan ($70.000) atau 1,1 miliar rupiah.
Namun, karena uang yang digunakan untuk melatih pegawai bank tidak dapat digolongkan palsu, pria tersebut tidak dikenakan tuntutan. Polisi hanya menegur pria tersebut.
Namun kejadian tersebut memicu perdebatan sengit di media sosial. Publik berkomentar ambigu atas apa yang terjadi. Banyak yang menyatakan simpati kepada wanita tersebut, memuji tindakannya saat melaporkan pacarnya ke kantor polisi.
“Kalau belum punya, sebaiknya jujur dan tidak melakukan penipuan,” kata salah satu warganet.
Namun, ada komentar lain yang menganggap aneh jika keluarga sang pacar memaksa sang pria. Menurut mereka, tidak akan ada asap jika tidak ada api.
“Di satu sisi, keluarga tersebut tampaknya ‘menjual’ putri mereka seharga 700.000 yuan. Sebaliknya, seorang pria berani membeli uang sebanyak itu untuk bermain. Ayolah, siapa yang lebih aneh di sini?” kata warganet lainnya. (fdl/fdl)