Jakarta –
Pemerintah tengah mematangkan program makan bergizi gratis di beberapa daerah, salah satunya di Provinsi Papua Tengah. Sejak awal bulan November, program ini mulai dilaksanakan yang ditujukan untuk siswa dan guru prasekolah dan pendidikan dasar.
Plt Ketua Tim Kesejahteraan dan Pemberdayaan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Papua Tengah Yosina Anwar Damanik mengatakan, program tersebut menjangkau 2.706 anak melalui 3.300 paket yang diberikan selama 31 hari.
“Program sarapan sehat dan bergizi ini tidak hanya ditujukan kepada siswa, namun juga kepada para guru. Dari 19 sekolah yang diuji program ini, terdapat 15 TK dan PAUD, serta empat SD,” kata Yosina di Jakarta, Jumat (11). /22/2024).
Yosina mengatakan, program yang diluncurkan pada 4 November ini menyediakan susu, air mineral, dua jenis tortilla berbahan dasar roti lokal dan makanan olahan, bubur kacang hijau, dan telur rebus secara bergilir setiap hari.
Program ini juga melibatkan tim ahli gizi dari Persatuan Ahli Gizi Daerah Nabire (PERSAGI) sebagai konsultan dan pimpinan dalam penyediaan dan pendistribusian sarapan sehat dan bergizi.
Diakuinya, dengan pembatasan yang ada saat ini, tidak semua sekolah di Provinsi Papua Tengah bisa dilayani, sehingga ia secara khusus menyasar beberapa sekolah di Kota Nabire, baik milik pemerintah maupun milik Persita, Bhayankari, dan organisasi lainnya.
Hal ini dilakukan untuk memudahkan pelacakan dan pendistribusian paket Program Sarapan Sehat dan Bergizi serta sejalan dengan dana yang seluruhnya berasal dari dana APBD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua Tengah tahun 2024, lanjutnya.
Program sarapan sehat dan bergizi yang dilaksanakan TP-PKK Papua Tengah menarik perhatian Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagry) Ribka Haluk yang langsung mengunjungi TK/PAUD dan SD Nabire Philadelphia beberapa hari lalu.
Dalam kunjungan tersebut, Wakil Menteri Dalam Negeri Ribka Haluk menyoroti dampak multifaset dari program ini sehingga dapat berdampak luas bagi masyarakat melalui peran serta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai pemasok. mitra dan tentu saja mengonsumsi makanan yang terbuat dari bahan-bahan lokal.
“Beliau berharap program ini dapat dilanjutkan dengan program nasional pada tahun depan untuk membantu terciptanya generasi emas khususnya anak-anak Papua di Papua Tengah,” ujarnya.
Saksikan juga videonya: Aiptu Abang Ajari Anak Papua Membaca dan Menulis Melalui Program Gabus
(ppd/rir)