Jakarta –
Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia (BPOM) memulai keparahan pengawasan makanan di bulan Ramadhan dan Idul Fitri pada tahun 2025.
PPOM adalah langkah di bulan Ramadhan, mengharapkan peningkatan konsumsi makanan. Berdasarkan Institut Statistik Pusat dan Kementerian Perdagangan (224), konsumsi makanan meningkat sekitar 6-30 persen selama Ramadhan tahun lalu.
Bpom R re Tarunan Ikar mengatakan bahwa partainya akan mengawasi partainya di sebelah Ramadhan dan Idul Fitri, yang seharusnya menemukan produk yang tidak memenuhi aturan (TMK).
Dalam sebuah pernyataan yang diterima oleh AFP pada hari Jumat (1/3/225, Tarunan EKR mengutip, “Kami akan terus memantau keamanan pangan untuk melindungi kesehatan masyarakat.”
“Kami telah memulai keparahan pengawasan makanan dari 225 Februari hingga 225 Februari. Penegakan ini akan dilakukan pada minggu keempat (setiap minggu) 225 Maret (setiap minggu).
Di seluruh Indonesia dengan vektor silang, 76 BPOM Technical Activation Unit (APPT) akan dipantau secara langsung. Pengawasan camilan mengkilap dengan bahan ilegal seperti formalin, perang, metana kuning dan rodmin B.
Selain pengawasan langsung, BPOM akan menggabungkan patroli cyber dan asosiasi e-commerce Indonesia untuk mengurangi konten yang diketahui tanpa pemasaran.
“Kami mendesak bisnis makanan untuk mengikuti hukum sehingga mereka dapat memberikan makanan yang aman kepada masyarakat,” kata Taruna. Video “Video: Melihat PPOM Takajil Selama Ramadhan” (AVK/UBI)