Jakarta –

Patung lilin Abraham Lincoln, presiden Amerika Serikat ke-16, meleleh saat gelombang panas melanda Amerika Serikat.

Patung lilin tersebut terletak di luar sebuah sekolah dasar di Washington, D.C., menurut New York Post, Jumat (28 Juni 2024). Patung ini merupakan replika Abraham Lincoln yang sedang duduk dan bersantai. Namun kini patung tersebut telah meleleh dan kepalanya telah hilang.

Seniman Sandy Williams IV membuat replika Lincoln Memorial yang tingginya 6 kaki dan berat 3.000 pon (13,6 kuintal). Karyanya adalah bagian dari “40 Acres: Camp Parker,” sebuah pameran di Camp Parker, sebuah kamp penyelundupan Perang Saudara yang sekarang menjadi sekolah dasar.

“Patung lilin seberat 3.000 pon ini dimaksudkan untuk terbakar seperti lilin dan berubah seiring waktu, namun panas yang luar biasa merusak Lincoln.”

Rekor suhu tertinggi menyebabkan patung Lincoln meleleh lebih cepat dari perkiraan.

Lilin yang digunakan dalam proyek ini memiliki titik beku dan leleh 140 derajat atau sekitar 60 derajat Celcius. Namun, suhu yang mencapai sekitar 100 derajat Fahrenheit dan 37 derajat Celcius selama akhir pekan dikatakan berdampak serius pada patung tersebut.

“Beban tahun 2024 dan pemanasan global mulai memadamkan lilinnya!”

Cultural Capital juga mencatat bahwa ketika lilin meleleh dan mulai menetes, mereka melepaskan kepala Lincoln agar tidak jatuh dan pecah. Kelompok tersebut sedang mendiskusikan langkah selanjutnya untuk pameran tersebut.

“Kami tidak bisa menjamin apakah dia akan bisa duduk tegak selama beberapa bulan ke depan, tapi tidak ada yang tahu,” kata kelompok itu. Tonton video “Polisi AS menembak mati remaja dengan replika senjata dalam hitungan detik” (wkn/wkn)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *