Jakarta –

Popularitas pendakian meningkat secara eksponensial berkat ulah Veddrik Leonard, peraih emas Olimpiade Paris 2024.

Atlet Indonesia bisa saja meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024, panjat tebing kini menjadi tren belakangan ini. Dengan semakin populernya panjat tebing, hal ini dapat mendongkrak sektor pariwisata di wilayah tersebut.

Peraih medali emas pendakian gunung Vedric Leonardo menanggapi tren positif popularitas pendakian gunung di kalangan masyarakat Indonesia.

Baginya, jika terus berlanjut, popularitas panjat tebing bisa seperti sepak bola, bulu tangkis, dan bola basket.

“Kedepannya sangat mungkin Indonesia menjadikan panjat tebing sebagai olahraga komunitas,” kata Weddrick kepada detikTravel usai menghadiri acara ‘For Indonesia One’ di Auditorium Bank Mega Tower, Jakarta, Rabu (28/08/2024).

Veddriq berpendapat panjat tebing bukanlah olahraga yang mahal karena harga peralatannya bisa menjamin keselamatan saat berlatih olahraga tersebut.

Weddrick melanjutkan, semakin meningkatnya prevalensi olahraga ini, kedepannya dapat membantu pariwisata lokal yang memiliki potensi alam yang mendukung olahraga ini.

“Murah, populer, tidak harus gunung buatan, gunung alami juga bagus. Dan ini peluang untuk pariwisata, sekaligus membangun karakter generasi muda Indonesia,” jelas Weddrick.

Jelas bahwa panjat tebing bukan sekedar olah raga panjat tebing seperti pada Olimpiade. Area pendakiannya merupakan pegunungan alami.

Sejak dilansir Antara (21/4), dalam promosi pendakian gunung dan pariwisata, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya (Pemprov PBD) melalui pembentukan Federasi Pendaki Gunung Indonesia (FPTI) ingin meningkatkan potensi wisata di sana, bukan hanya Raja Ampat.

Ketua Umum Kantor FPTI Provinsi Papua Barat Selatan Harjito mengatakan potensi wisata di wilayahnya tidak hanya terbatas di Raja Ampat saja. Namun ada potensi wisata lainnya, seperti wisata olahraga panjat tebing.

“Itu yang sering terlupakan padahal kita punya potensi itu. Setelah dikembangkan tentu wisatawan mancanegara tidak akan datang ke Raja Ampat, melainkan wisata pendakian alam,” kata Harjito.

Kabupaten Tambrav dan Raja Ampat mempunyai potensi pegunungan yang mampu menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara yang gemar hiking. Untuk menggali potensi tersebut, pihak yang berwenang juga memantau penyelenggaraan event olahraga.

Hal ini agar arus wisatawan yang datang ke Raja Ampat tidak hanya menikmati pulau dan lautnya saja, namun juga mencoba sesuatu yang baru dengan menaklukkan pegunungan di sana.

Menurut Harjit, pengembangan panjat tebing mempunyai dua dampak, yaitu berkembangnya potensi sirkulasi alam dan pemberdayaan masyarakat yang memiliki keterampilan terkait olahraga tersebut. Saksikan video “Percakapan Bersama Veddric Leonard: Doa Seorang Ibu, Pejuang Ninja, dan Emas Olimpiade” (wsw/wsw)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *