Jakarta –

Rapat pimpinan digelar hari ini dengan menghadirkan tiga menteri Kabinet Indonesia Maju, yakni Menteri Perindustrian Negara (BUMN) Erik Thohir, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Julhas), dan Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM). ) Teten Masduki. Komisi VI DPR RI RI di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat. Dalam kesempatan tersebut, ketiga menteri memberikan jawaban mengenai batasan anggaran yang diterima masing-masing kementerian.

Saat itu, Menteri Koordinator UKM Teten Masdouki menyempatkan diri berpamitan karena ini merupakan pertemuan terakhirnya menjabat menteri dengan anggota DPR. Teten juga mengisyaratkan dua rekan menterinya, Erik dan Zulhas, akan tetap menjabat di masa depan.

“Rekan-rekan, Pak Mendag, Pak Eric, sama-sama melanjutkan Pak. Ini pidato saya yang terakhir,” kata Teten sambil tersenyum, Rabu (11/9/2024).

Teten kemudian mengatakan, batasan anggaran yang diterima kementerian di bawah kepemimpinannya dinilai masih belum mencukupi. Alokasi anggaran yang diterima dari Kementerian Koperasi dan UKM sebesar Rp937,16 miliar. Namun dia menerimanya.

Tadi Pak Presiden bilang anggaran Kementerian Koperasi dan UKM Rp937,16 miliar Pak, sebenarnya belum cukup, tapi ini dia. Dan Rp388,23 miliar ini akan digunakan untuk mendukung manajemen dan kewirausahaan. 548,92 miliar,” jelasnya.

Oleh karena itu, dia mengapresiasi seluruh anggota Komisi VI DPR atas dukungan dan kerja samanya selama lima tahun terakhir. Ia mengatakan kemitraan yang kuat ini dapat membantu mereka merumuskan kebijakan strategis dan mengembangkan koperasi dan UMKM di Indonesia.

“Kami memohon maaf dari lubuk hati yang terdalam apabila terdapat kekurangan dalam perencanaan dan pelaksanaan selama kerjasama ini, semoga tidak melemahkan rasa persatuan kita dalam membangun dan melangkah maju bersama koperasi dan UKM kedepannya, ” tambahnya. .

Lain halnya dengan Teten, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Julhas tak memberi isyarat pamit. Dia hanya membeberkan alokasi batasan anggaran yang diterima dari kementerian di bawah kepemimpinannya.

Ia menyebutkan, maksimal anggaran yang diterima dari Kementerian Perdagangan sebesar Rp1,653 triliun. Usulan tambahan anggaran tersebut disetujui Komisi VI DPR RI sebesar Rp500 miliar.

“Seperti yang kita sampaikan kemarin, anggaran kita Rp 1,653 triliun (cek lagi jumlahnya) sudah disetujui dan disetujui juga oleh Komisi VI, kita usulkan tambahan 500 miliar, kita akan perkuat perdagangan, perluas produk dalam dan luar negeri, tingkatkan promosi ekspor. , promosi ekspor Integrasi dan penguatan kebijakan untuk meningkatkan ekspor adalah “peningkatan besar-besaran dalam kapasitas ekspor kita”.

Senada, Menteri BUMN Eric Thohir juga tak pamit. Ia menutup jawabannya hanya dengan dua pantun.

Awalnya, dia menegaskan anggaran yang diterima kementeriannya masih dalam batas indikatif. Di sisi lain, target dividen BUMN meningkat menjadi Rp 90 triliun.

“Tentu saja yang disampaikan tadi, karena upaya kita bersama, anggarannya terlihat sama, tapi target dividennya dinaikkan menjadi Rp 90 triliun. Jadi, mungkin ini menjadi ujian bagi kita di BUMN, semoga saja. akan membuat kinerja kita tidak turun,” kata Eric.

Terakhir, Eric menciptakan dua sajak. Dia bilang dia membuat sajak tadi malam.

“Senayan masuk, kami sapa. Sebelum berangkat, kami persiapkan dengan rapi. Komisi VI terima kasih atas koordinasinya yang bermanfaat bagi negara,” demikian bunyi pantun tersebut.

Kemudian Eric meminta izin untuk menambahkan puisi lain. Sajak terakhir ini sekadar mengungkapkan permintaan maafnya.

“Di Pulau Seribu, buang sauh, ke sana tangkap ikan. Kalau ada yang menyinggung mohon maaf,” imbuhnya. (budak/pelayan)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *