Jakarta –

Subang dirancang untuk menjadi kawasan industri otomotif, seperti mobil listrik, investor investasi besar seperti BYD dan VinFost. Tetapi faktanya adalah bahwa investasi tersebut terganggu oleh tindakan perampok dalam organisasi sosial (organisasi massa).

Dikutip di Detikjabar, proyek pabrik BYD selesai. Bupati Subang, Reynaldi Putra Andta BR, menekankan bahwa tidak ada lagi praktik priugern saat ini.

“Kemarin, sudah penuh bahwa ketika MPR mengunjungi China, bioskop adalah laporan bahwa masih ada batu di Subang. Hanya ketika kami mengkonfirmasi bahwa itu adalah kegiatan gemuruh yang telah kami simpulkan kemarin, terutama dari polisi itu sendiri, yang bukan hari ini pada hari Kamis.

Reynaldi menjelaskan bahwa polisi telah menangkap beberapa bandit yang telah melakukan sopir truk di kawasan industri. Dia saat ini fokus pada mempertahankan iklim investasi di Subang.

Dia berharap bahwa penduduk di sekitar kawasan industri khususnya, organisasi massa untuk karyawan desa dapat melayani investor dengan baik. Ketika dia menyebutkan keberadaan investasi, akan ada banyak keuntungan.

“Saya berharap tidak akan ada apa -apa di masa depan. Ketika hal -hal di daerah industri kami menghilang, kami sekarang fokus dan fokus pada perlindungan warisan industri di Kabupaten Subang, jadi tidak ada lagi investor yang takut dan tidak berinvestasi di Subang, karena sangat berbahaya bagi kami, karena kami, terutama orang -orang subshella,” katanya.

Tindakan Thuggery di Subang meninggalkan investor karena takut berinvestasi.

“Jujur, pada saat itu, peningkatan perampok adalah banyak investor yang mencegah niat mereka untuk memasang di Kabupaten Subang. Kami akan mempertahankan, menghindari pemerasan, menghindari pripery sehingga banyak investasi memasuki Subang untuk mengurangi pengangguran dan dampaknya terhadap pemerintah daerah dapat meningkatkan bantal.”

Wakil presiden Indonesia MPR Eddy Soepan telah menemukan pembangunan pabrik BYD di Subang, Jawa Barat mengganggu organisasi di masyarakat (organisasi massa) dan perampok. Berita ini diterima oleh Eddy Soepan, sambil memenuhi panggilan pemerintah Cina dalam serangkaian kunjungan ke Shenzhen di Cina.

“Ada masalah yang berkaitan dengan perampokan, organisasi massa yang mengganggu pembangunan drive produksi. Saya pikir itu harus tegas. Pemerintah harus tegas untuk menyingkirkan masalah ini,” kata Eddy di akun Instagram -nya pada hari Minggu (20/4/2025).

“Jangan biarkan investor datang ke Indonesia dan percaya bahwa mereka tidak menerima jaminan keamanan, jaminan keamanan adalah hal paling mendasar untuk diinvestasikan di Indonesia,” tambahnya.

Presiden Asosiasi Asosiasi Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Meldoko mengatakan bahwa kelainan kelompok di masyarakat untuk membangun pabrik di Indonesia juga terjadi pada produsen Vietnam, VinFast.

“Secara pribadi, mereka melaporkan saya, seperti Vinfast, ada gangguan, saya membantu berkomunikasi dengan daerah itu,” kata Meldoko di Jakarta, dikutip pada hari Kamis (24 Juni 2015).

Meldoko memperkirakan bahwa masyarakat harus berkontribusi pada pemeliharaan iklim investasi.

“Saya menyadari bahwa di tengah -tengah masa -masa yang relatif khawatir, sehingga kita semua orang Indonesia harus menciptakan iklim investasi yang baik, tidak lagi mendapatkan pengangguran, tetapi, di satu sisi, kita perlu bekerja, ada orang (investor) yang menawarkan peluang, kesal oleh orang lain,” katanya. Tonton video “Video: Bupati Subang mengakui bahwa banyak investor membatalkan keadaan perampokan” (raria/kering)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *