Jakarta –

Kelor, atau Moringa Oleifera dalam bahasa latin, merupakan tanaman asli India Utara yang juga tumbuh di daerah tropis dan subtropis seperti Asia dan Afrika. Kelor mengandung banyak vitamin dan mineral penting. Seperti halnya pisang dan jeruk, daunnya juga mengandung vitamin C.

Tanaman ini juga mengandung kalsium, protein, zat besi, dan asam amino yang membantu tubuh menyembuhkan dan membentuk otot. Ini juga mengandung banyak antioksidan, zat yang melindungi sel dari kerusakan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Ada beberapa bukti bahwa beberapa antioksidan ini dapat menurunkan tekanan darah dan mengurangi darah dan lemak tubuh. Namun, orang dengan kondisi tertentu sebaiknya tidak mengonsumsinya karena dapat memperburuk kondisinya.

Menurut Ayla Barmmer, ahli gizi di Boston Functional Nutrition, kandungan asam fitat pada kelor dapat menimbulkan efek buruk jika dikonsumsi dalam jumlah tinggi.

“Kelor bisa menyebabkan gangguan pencernaan jika tidak dimasak, difermentasi, atau dibudidayakan, tergantung bagian tanaman yang digunakan,” kata Barmmer, seperti dilansir Eatingwell.

Meskipun belum diketahui tindakan pencegahan atau alasan mengapa orang tidak boleh mengonsumsi kelor, kandungan zat besinya mungkin mengkhawatirkan sebagian orang.

“Mereka yang perlu menghindari kelebihan zat besi dalam makanan dan suplemen harus berhati-hati,” ujarnya.

Terlalu banyak zat besi dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti mual, muntah dan sembelit. Mengonsumsi terlalu banyak zat besi juga dapat menyebabkan kelebihan zat besi, yang jarang terjadi jika zat besi dikonsumsi dari sumber makanan, namun jumlah atau suplemen yang terkonsentrasi dapat menimbulkan kekhawatiran, terutama pada anak-anak.

Tidak hanya itu, penelitian juga menunjukkan bahwa daun atau polong mudanya bisa dimakan, dan bubuk daun serta ekstrak airnya juga mungkin aman. Namun memakan kulit atau dagingnya bisa berbahaya, terutama bagi ibu hamil.

Menurut WebMD, bahan kimia di kulitnya dapat menyebabkan kontraksi rahim dan keguguran. Kelor juga dapat memperburuk penderita hipotiroidisme, atau masalah kesehatan yang disebabkan oleh kurangnya produksi hormon tiroid dari kelenjar tiroid.

Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi daun kelor atau suplemen, terutama jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan. Tonton Video: Manfaat Susu Tidak Bisa Menggantikan Daun Kelor dalam Rencana Diet Nutrisi Gratis (Suc/Suc)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *