Jakarta –

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menanggapi pengumuman Menteri Kelautan dan Investasi (Menko Marves) yang ingin mendirikan kantor keluarga di Bali. Family Office adalah firma penasihat manajemen kekayaan swasta yang melayani individu yang sangat kaya.

Mahendra Siregar, Ketua Dewan Pengawas OJK, mengatakan pendirian kantor keluarga dapat menciptakan permintaan baru terhadap instrumen keuangan di Indonesia. Namun permasalahan ini masih dalam pembahasan di lingkungan pemerintah.

“Topik ini masih dibicarakan di Pemerintah dan kami ikuti dan nanti ide usulan ini akan kami sampaikan kepada Presiden, dan tentunya pedomannya akan kami setujui kedepannya. Dalam pengertian itu, tentu saja kita umumnya memahaminya. kantor keluarga berpotensi menimbulkan permintaan baru terhadap pembiayaan instrumental,” ujarnya dalam konferensi pers RDK OJK yang disiarkan online, Senin (10 Juni 2024).

Mahendra menegaskan pihaknya mendukung program tersebut. OJK menyiapkan regulasi dan infrastruktur yang baik. Hal ini bisa dilaksanakan setelah pemerintah merampungkan konsep tersebut.

“Kalau dianggap sebagai perusahaan jasa keuangan, kami sudah menyiapkan infrastruktur yang baik dari segi pengaturan dan pengawasan. Masih dalam tahap pembahasan awal dan akan kami tanggapi ketika sudah ada keputusan akhir,” imbuhnya.

Selain itu, dia mengatakan perusahaan sejenis kantor keluarga sudah ada di beberapa negara. OJK masih terus meneliti dan mendalami konsep dan penerapan bisnis kantor keluarga di masing-masing negara.

“Di sisi lain, alat serupa ada di beberapa negara, baik di negara maju maupun di kawasan. Itu masih bisa kita teliti dan pelajari apa saja yang dilakukan masing-masing negara dalam mendirikan kantor keluarga,” jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pihaknya berencana mendirikan kantor keluarga, pengelola kekayaan dalam negeri, untuk menarik konglomerat asing menginvestasikan uangnya di Indonesia.

Luhut mengatakan, hal ini merupakan tindak lanjut dari hasil Global Combined Financial Alliance G20 Bali. Dia mengatakan banyak orang asing kaya yang mengatakan kepadanya bahwa mereka ingin menyimpan uang mereka di Indonesia, namun pemerintah harus menciptakan kepastian hukum demi keamanan.

“Karena waktu saya di Bali, orang-orang kaya bilang ke saya, ‘Kami juga mau menginvestasikan uang kami di Indonesia, tapi bisakah dibuatkan common law, arbitrase internasional agar aman’,” kata Luhut saat bertemu dengan DPR. Banggar RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/5/2024).

(rd/rir)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *