Jakarta –

Nucleus Farma menghadirkan produk-produk inovatif untuk pengobatan stunting. CEO Nucleus Farma, Dr (cand) Edward Basilianus, SE, MM, yang juga merupakan pembina aksi yang dimahkotai BKKBN beberapa waktu lalu, mengatakan pihaknya siap mendukung upaya pemerintah.

“Kami sebagai industri obat tradisional telah memiliki sertifikat lengkap CPOTB (Cara Membuat Obat Tradisional) yang baik, kami siap merintis dan mendukung program pemerintah untuk menurunkan angka stunting khususnya saat ini di seluruh Kabupaten Sulut. Kami optimis karena produk inovatif kami memenuhi kriteria tersebut,” ujarnya pada acara Evaluasi Pembatasan Renang Tahun 2024 di Hotel Sentra Manado, Selasa (28/5/2024).

Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw pun meyakini upaya penurunan stunting di masing-masing daerah sudah dilakukan secara maksimal. Namun berdasarkan hasil asesmen, terdapat beberapa daerah yang angka kejadian stunting mengalami peningkatan.

Oleh karena itu, ia meminta seluruh pihak terkait di Sulut lebih semangat lagi untuk mempercepat pembatasan renang di daerah. Selain itu, kabupaten/kota mengalami peningkatan kejadian stunting.

Wagub Kandouw meminta tak cepat menyalahkan hasil asesmen. Hasil ini, kata dia, justru menimbulkan semangat untuk memperbaiki upaya-upaya sebelumnya.

Menurutnya, sosialisasi masalah stunting perlu dilakukan lebih intensif dengan melibatkan seluruh elemen terkait. Wagub Kandouw juga menyarankan agar kampanye tersebut dilakukan secara masif, tidak hanya di kalangan orang tua tetapi juga generasi Z. Saksikan video “Kementerian Kesehatan: Prevalensi stunting di Indonesia menurun” (naik/naik)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *