Denpasar –
Dua turis Australia mengatakan mereka tidak diperbolehkan naik pesawat ke Bali karena paspor mereka terdapat noda kopi ringan.
Melansir Stuff.co.nz, pada Selasa (24/9/2024), mereka harus merogoh kocek sebesar 3 ribu NZD (sekitar R28,5 juta) untuk mendapatkan pesawat baru ke Bali agar bisa terbang.
Sean Ferris dan pacarnya Brooke Ash terbang dari Gold Coast minggu lalu. Harapan mereka untuk mendapatkan liburan yang lancar pupus ketika staf Virgin Australia menemukan noda di paspor Ashe.
Melalui akun Facebooknya, Ferris menjelaskan, pihak maskapai yakin paspor tersebut tidak terbaca meski paspor yang ternoda tersebut telah digunakan berkali-kali, termasuk ke Bali.
Dia mengatakan maskapai penerbangan awalnya memberi tahu pasangan itu bahwa mereka akan memindahkan penerbangan mereka ke penerbangan lain secara gratis setelah mengurus paspor darurat. Namun, setelah mereka menelepon nomor yang diberikan, mereka diberitahu bahwa mereka akan dianggap tidak hadir dan harus membayar tiket penerbangan baru.
Mereka kemudian membeli tiket baru di Jetstar. Namun kali ini, dia tidak ditegur karena masalah paspor.
“Jetstar tidak memiliki masalah dengan pembuatan paspor, seperti yang kami lakukan pada lebih dari 100 maskapai penerbangan,” tambahnya. Ia juga mengatakan akan bisa melewati gerbang elektronik tanpa kendala setibanya di Bali.
“25 tahun setelah penemuan internet, bahkan ponsel seharga NZD 500 sudah memiliki fitur pengenalan wajah yang canggih, negara ini masih ada,” keluhnya sambil mengandalkan kertas kecil. “
Di sisi lain, postingannya mendapat tanggapan beragam. Ada yang bilang Ferris beruntung bisa melewati proses imigrasi.
“Jujur ini noda besar, kamu beruntung sekali di masa lalu,” tulis warganet.
“Ya, kami ‘beruntung’ memiliki lebih dari 100 penerbangan yang tidak disebutkan oleh siapa pun,” tambah Ferris.
“Aku senang kamu melingkari bekas luka itu, kalau tidak aku tidak akan melihatnya,” tulis yang lain.
Di sisi lain, juru bicara Virgin Australia menanggapi kejadian tersebut.
“Ketika seorang tamu datang untuk check-in penerbangan internasional, pemerintah Australia dan berbagai departemen imigrasi harus memastikan bahwa awak Virgin Australia memiliki dokumen perjalanan yang diperlukan dan dokumen tersebut dalam kondisi baik,” tambahnya di Yahoo.
Sementara itu, ini bukan pertama kalinya masalah kecil pada paspor menghalangi wisatawan untuk berkunjung ke Bali. Awal tahun ini, Elise Elmer, seorang wanita Australia, menangis saat mengatakan dia tidak bisa pergi ke Bali karena ada robekan kecil di paspornya.
Beruntung dia akhirnya mendapatkan paspor darurat dan akhirnya terbang ke Bali keesokan harinya. Tonton video “Video: Tarif Penerbitan Paspor Baru, Jangka Waktu 5 dan 10 Tahun, Harga Beda” (wkn/wsw)