Sendirian –
Ada banyak hal yang terjadi menjelang laga Indonesia melawan Irak untuk memperebutkan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024. Hanya saja, jangan menginjak-injak tanaman!
Banyak bangunan di Jalan Jendral Sudirman Solo yang rusak parah usai nonton bareng Piala Asia U-23 beberapa waktu lalu. Saat tanaman tersebut banyak diinjak warga, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo menghubungi mereka melalui akun Instagram.
Dalam keterangan DLH Solo, banyak penonton yang berdiri di taman Jalan Jendral Sudirman. Selain tanaman, sampah juga berserakan usai peninjauan bersama.
Foto tersebut diberi caption: “Tim Nobar Yes, Garbage Big No @dlhsolo tak bosan-bosannya mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam pengumpulan sampah yang kami lakukan. Datanglah ke nobar dan jangan membuang sampah sembarangan. Buanglah sampahnya saja.” .
“Jika jauh dari sampah, simpanlah sampai Anda melihat sampah. Sampah saya adalah tanggung jawab saya. Sampah Anda adalah tanggung jawab Anda. Selain bertanggung jawab terhadap sampah, kita juga harus menjaga keindahan kota Surakarta. menginjak-injak tanaman di pot berputar atau di taman pinggir jalan seperti di foto “Kawan-kawan, jangan tiru semua kelakuannya karena mereka tidak bertanggung jawab atas kebersihan dan keindahan kota Surakarta. Mari kita bersama-sama menjaga Surakarta tetap bersih dan indah dengan membuang sampah dan merawat tanaman,” tambah foto tersebut.
Saat dimintai konfirmasi, Kepala DLH Solo Kristiana mengatakan, selain sampah, terdapat pot bunga dan pohon rusak.
“Pot bunga dan tanaman hancur. Sebenarnya Gini tidak hanya sekali dua kali melakukannya, yang pertama kemarin dan dia tergeletak berjajar di tempat sampah yang kami siapkan,” kata Kristiana.
Ana, sapaan akrabnya, mengaku total penonton yang menyaksikan semifinal antara Indonesia dan Uzbekistan lebih banyak dibandingkan sebelumnya.
“Tapi kalau yang kemarin penontonnya banyak, berarti sampahnya banyak ya penontonnya banyak sampahnya, sama saja,” ucapnya.
Ia mengaku sudah mengambil langkah menyiapkan sisa sampah di setiap sudut. Sedangkan potnya rusak karena menginjak penonton.
Dia menjelaskan: “Penonton yang tidak terlihat menginjak pot bunga. Akibatnya, tanaman-tanaman itu hancur berkeping-keping, dan saat ini tidak ada laporan mengenai kerusakan apa pun.”
Diakui Ana, pihaknya mengerahkan 40 petugas pembersih sampah. Dia memberi 15 kaleng.
“Kelompok ini terdiri dari sekitar 40 orang. Biasanya ada 15 kaleng,” jelasnya.
Ana mengimbau pemirsa untuk lebih terorganisir saat menonton grup tersebut. Ia meminta masyarakat membuang sampah yang dibawanya dan tidak menginjak-injak tanaman.
Ia menyimpulkan: “Secara umum kami selalu berpesan agar pendidikan dilakukan melalui media, jangan diinjak-injak, karena itu tidak akan menghasilkan lebih banyak tanaman yang harus dibersihkan.”
——
Artikel ini muncul di detikJateng. Simak Video “Kalah Lawan Qatar, Netizen Pertanyakan Kepemimpinan Wasit” (wsw/wsw)