Jakarta adalah pemerintah yang masih berusaha mengurangi Indonesia indah yang indah, masih tinggi. Menurut 2023, jumlahnya masih 21,5 persen.

Pada tahun 2025, Menteri Pembangunan Populasi dan Keluarga (ke Mentukbang) membuka tujuan penurunan pada tahun 2025. Pandangan indah ditujukan untuk National Medium Business atau RPJM, berharap dapat dikurangi sebesar 18 persen.

“Kami ditujukan untuk RPGHM, jadi harapan adalah 18 persen. Jadi pada tahun 2029.

“Jadi kita melihat pengembangan nanti. Kami berharap kami akan melanjutkan 14,4 persen hingga 2029,” katanya.

Faktor risiko terbesar yang memprovokasi anak -anak aneh

Namun, Wiommahi mencatat faktor risiko terbesar anak -anak yang menimbulkan risiko yang luar biasa. Pernikahan dini adalah yang paling tergantung.

“Pernikahan yang sangat mengesankan adalah pernikahan dini. Kami memberikan diet kami setiap hari, tetapi pernikahan dini adalah 99,9 persen,” kata Wiommahi.

Vixia Alasan awal pernikahan dini menjelaskan bahwa ada alasan untuk anak -anak. Ini terkait dengan tingkat telur dan kedewasaan untuk memiliki anak.

“Maaf, kedewasaan telur dan karenanya, aku bukan dokter, misalnya, tanpa pernikahan dini, 16 tahun, 16 tahun – potensi tinggi daripada orang lain.” Itu dijelaskan oleh sekitar 90 persen, “katanya.

Untuk mencegah vajachiy, ia menyarankan pernikahan muda dan spiritual. Dalam presentasinya dia cukup untuk menikah dan diungkapkan ke usia yang tepat.

“Kesiapan lain belum dimasak karena kesiapan rahim. Kemudian wanita, pria masih aman,” kata Vixaji.

Sejauh ini, pemerintah telah menerapkan berbagai upaya untuk mengurangi anak -anak yang luar biasa dari anak -anak Indonesia. Program Laptur (MBG), Program Gerakan Ayah Melalui Gerakan Mehnat dan Ibu, Ayah Indonesia Ibu (GAP).

Lihat video “Artenkees: di Indonesia, hal yang hebat berkurang” (SAO / NAF)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *