Jakarta –
India Utara dan Pakistan Timur terkunci dalam polusi udara sebelum siang hari. Kualitas udara 65 kali lebih tinggi dari standar WHO
Hingga Senin (30/10/2024), menurut IQAir yang memantau kualitas udara global, Delhi berada di zona ‘sangat miskin’ hingga Senin, dilansir CNN. Jumlahnya lebih dari 200
Di kota Lahore, Pakistan, sekitar 25 kilometer (15 mil) dari perbatasan India, kualitas udara melebihi 500 “berbahaya”. Waktu Pemeringkatan Dunia
Penurunan kualitas udara berdampak pada kebiasaan warga dan aktivitas industri Para petani membakar limbah pertanian, pembangkit listrik tenaga batu bara, lalu lintas, dan musim dingin yang tidak berangin juga turut berkontribusi terhadap hal ini.
Diwali, festival cahaya Hindu, akan dimulai pada hari Kamis dan berlanjut selama lima hari Dan perayaan ini biasanya berarti berkumpulnya orang-orang dengan keluarga, pesta dan kembang api Faktanya, petugas pemadam kebakaran memperburuk polusi udara
Pemandangan lampu oranye dan bangunan yang tertutup kabut terlihat setiap tahun Kabut asap telah memicu kepanikan di seluruh negeri ketika para dokter memperingatkan akan risiko penyakit pernapasan dan dampaknya terhadap umur panjang.
Polusi udara di India nampaknya sangat buruk sehingga kabut asap dapat membunuh ratusan juta orang selama bertahun-tahun, para ahli memperingatkan.
Masyarakat dan pakar telah lama bertanya-tanya mengapa India gagal mengendalikan polusi udara, ketika Delhi dan negara-negara tetangganya berdebat mengenai siapa yang sebenarnya harus disalahkan.
Delhi telah mencoba melarang penggunaan dan penjualan petasan sebelum Diwali, namun kebijakan tersebut terbukti sulit dalam praktiknya. Pekerjaan Pemerintah India
Pekan lalu, Mahkamah Agung India mengkritik pemerintah negara bagian Punjab dan Haryana karena gagal memberantas pembuangan sampah ilegal. Pihak berwenang setempat mengklaim bahwa mereka telah mengurangi praktik ini secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Pemerintah India juga meluncurkan Program Udara Bersih Nasional pada tahun 2019, sebuah strategi untuk mengurangi konsentrasi partikel sebesar 40% pada tahun 2026 di 24 negara bagian dan Wilayah Persatuan. Sistem pemantauan , dan membatasi pembakaran biomassa
Para pejabat juga sudah mulai menyiram jalan dan memberikan curah hujan buatan untuk memerangi polusi udara, meskipun para ahli mengatakan hal ini hanyalah solusi sementara dan bukan tujuan utama.
Menurut data resmi, kualitas udara telah membaik di banyak kota di India, namun kemajuannya lambat. Tonton video “VIDEO: Darurat Medis di India Utara, Polusi dalam Kategori ‘Berbahaya’ (sym/fem)