Kabupaten Magellan –
Tindakan ini tidak cocok untuk pendaki. Kabupaten Magelang dengan aman menyalakan api di puncak Alap-Alap Gunung Andong.
Peristiwa tersebut terekam dalam sebuah video yang viral di media sosial, salah satunya diunggah di akun Instagram @infoandong. Pihak pengelola Gunung Andong pun sudah menyebutkan hal tersebut.
Dalam video tersebut terlihat sekelompok pendaki muda mengepulkan asap berwarna oranye di sekitar lokasi. Sementara itu, beberapa pendaki wanita terlihat menutupi wajahnya saat kamera memandang ke arah mereka.
Dilihat detikJateng, Jumat (3/5/2024), @infoandong menulis: “Yang mengetahui akun tersebut melaporkan di sini… Ada yang menembakkan suar ke mobil.”
Aksi pendaki yang menyalakan api tersebut diklaim terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Hari ini, pemerintah meminta penjelasan kepada pengelola Base Camp Gunung Andong melalui Sawit dan Pendem.
Kapolsek Ngablak AKP Suhartyo, Danramil Ngablak, LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) dan pengelola base camp hadir dalam kegiatan narasi tersebut. Akibat pernyataan tersebut, salah satu pendaki diingatkan oleh petugas halte akan bahayanya menyalakan suar.
Informasi yang diterima dari pengelola base camp Pendem yang disampaikan oleh nyonya rumah warung di puncak gunung Andong, mengingatkan pengunjung atau pendaki dilarang menyalakan lampu apapun maksud dan tujuannya, karena berbahaya dan mengganggu. kepada pengunjung lain.” kata Pengelola Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kedu Utara Maria Endah Ambarwati dalam keterangannya, Jumat (3/5).
Puncak Alap-Alap mengatakan, pengunjung yang menggunakan suar itu ditemukan dari Basecamp Andong melalui Pendem alias Amber.
Amber melanjutkan: “Pengunjung yang memadamkan atau menyalakan suar yang terlihat di media sosial sebagian besar adalah anak muda. Pengelola Base Camp Pendakian Gunung Andong merasa acara ini dilewatkan dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi semua pihak.”
Ia mengatakan, langkah pertama yang dilakukan adalah mencari pendaki yang terdaftar di loket. Timnya kemudian menghubungi nomor ponsel dan alamat pengunjung masing-masing booth.
“Sertakan spanduk larangan membawa barang yang tidak sah. Perbanyak dan seleksi pengunjung pendakian. Komunikasikan dengan otoritas terkait dan pengelola pendakian serta utamakan keselamatan pengunjung,” ujarnya.
Sementara itu, langkah selanjutnya adalah dia memeriksa semua barang milik Aarohi. Kemudian kumpulkan data bagasi dan jatuhkan di base camp. Bagasi dapat diambil kembali setelah pengunjung turun dari puncak Gunung Andong.
“Meningkatkan pengawasan terhadap pengunjung dan melakukan patroli bersama,” tutupnya.
______________
Artikel ini dimuat di detikJateng
Saksikan video “Serius! Pendaki Ini Terbakar di Puncak Gunung Andong” (Mingguan/Mingguan)