Jakarta –

Read More : Maxim Setuju Driver Jadi UMKM, Tapi Tak Sepakat Jadi Pegawai Tetap

Sejumlah politisi partai pengusung Rakabuming Raka Kubu Prabowo Subianto-Gibra pada Pemilu 2024 baru saja dilantik menjadi komisaris BUMN. Ide pembagian kursi juga muncul saat membahas pengangkatan politisi sebagai komisaris BUMN.

Ali Mochtar Ngabalin, pakar yang bekerja di Kantor Presiden (KSP), buka suara atas pandangan yang disampaikan. Ia mengecam pembagian kursi dalam penunjukan politisi pendukung Prabowo-Gibran pada Pemilu 2024 sebagai komisaris di banyak negara BUMN.

Menurutnya, menjadi komisaris BUMN tidaklah mudah. Ngabali sendiri pernah menjadi komisaris di banyak BUMN. Berdasarkan pengalamannya, Kementerian BUMN melakukan serangkaian tes dan kompetisi sebelum seseorang dapat diangkat menjadi komisaris.

“Ya pertama-tama Pak Erick, pengalaman saya sebagai mantan Angkasa Pura, Pelindo, dan Petikemas, tidak mudah bagi siapa pun untuk menjadi komisaris. menceritakan semua ini Kemudian orang itu memutuskan apakah dia boleh duduk di sana atau tidak.”

Ngabalin menegaskan, seluruh orang yang menduduki jabatan komisaris BUMN dijamin merupakan orang-orang yang memiliki kapasitas, kemampuan, dan pengalaman untuk membantu kemajuan BUMN dalam fungsi pengawasannya.

Ngabalin berkata: “Saya tahu pasti. Karena dia pasti akan melalui ini, dan dia akan mewakili pemegang saham untuk memantau kinerja perusahaan.”

Menurut dia, jika memang ingin membagi kursi, jelas BUMN harus menyiapkan lebih banyak kursi untuk menampung tim sukses. Bahkan, hanya sedikit nama yang diangkat menjadi komisaris. Ngabalin menyarankan agar tidak ada yang tertarik melihat orang lain menjadi komisaris.

“Jadi tidak banyak yang sakit kalau kubu Prabowo Gibran duduk. Sedikit lebih dari 4, 5, 6, 7 orang kan? Perlu sekali ya (kalau mau berbagi kursi),” jelas Ngabalin.

Disinggung mengenai proses pengangkatan komisaris, menurut Ngabalini, hal tersebut merupakan urusan Menteri BUMN Erick Thohiri yang membawahi seluruh perusahaan publik. Erick dan para menteri bisa menentukan apakah seseorang layak menjadi komisaris atau tidak, tentu saja lolos ujian kualifikasi terlebih dahulu.

Jika sudah ada keputusan, maka akan dibawa ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat kabinet, yang kemudian akan lebih banyak orang yang menjadi komisaris.

“Tahukah Pak Erick, dialah yang punya kepentingan. Karena BUMN itu harus maju, harus ada yang memimpin. Pilar yang mau maju itu komisaris. Pak Erick yang ambil keputusan, Rapat pengurus itu disampaikan ke presiden,” jelas Ngabalin.

Di postingan Detikcom banyak politisi pendukung Prabowo-Gibrani jadi komisaris, berikut daftarnya: 1. Simon Aloysius Mantiri di Pertamina

Ia pernah menjadi Wakil Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibra. Selain menggelontorkan dana untuk calon Prabowo-Gibran, Simon gencar berkampanye di Sulawesi Utara. Ia diangkat menjadi Ketua Komite Pertamina pada 10 Juni 2024.

2. Fuad Bawazier di MIND ID Mining Holding

Fuad merupakan anggota Kelompok Kampanye Nasional atau Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibrani yang diketuai Ketua Dewan Pakar Burhanuddin Abdullah. Fuad bergabung dengan Gerindra pada tahun 2014. Ia diangkat menjadi Ketua Komisioner MIND Identity pada 11.6.2024.3. Grace Natalie di MIND ID Mining Holdings

Grace, mantan Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang juga mengusung Prabowo-Gibrani pada pemilu 2024, Grace telah mengumumkan pengunduran dirinya dari partai tersebut dan kini menjadi staf khusus Presiden Jokowi. Beliau diangkat menjadi Komisaris MIND Identity sekaligus Fuad Bawazier.4. Isra Daming Pramulya Brantas di Abipraya

Ia menjadi Sekretaris DPD Gerindra Sulawesi Barat, Gerindra sendiri merupakan pendukung kuat Prabowo. Isra Daming juga menjabat sebagai sekretaris kelompok kampanye Sulawesi Barat pimpinan Prabowo Gibran. Beliau diangkat menjadi komisaris Brantas Abipraya pada akhir Juli 2024.5. Fauzi Baadilla di Pos Indonesia

Fauzi sebelumnya mendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 dan juga ditunjuk sebagai Wakil Direktur (Relawan) Bagian Golf Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibra. Beliau diangkat menjadi komisaris PT Pos pada akhir Juli.6. Burhanuddin Abdullah di PLN

Burhanuddin merupakan politikus senior di Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibra untuk Pemilu 2024. Beliau diangkat menjadi Komisaris Jenderal PLN pada akhir Juli.7. Andi Arief di PLN

Ia paling dikenal sebagai politisi senior di Partai Demokrat pendukung Prabowo-Gibrani pada pemilu 2024, dan di partainya, Andi Arief menjabat sebagai ketua umum partai pemenang pemilu tersebut. Ia baru saja diangkat menjadi Komisaris PLN sekaligus Burhanuddin Abdullah. (sesuatu/das)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *