Chicago –
Seorang wanita berusia 101 tahun selalu disangka bayi. Hal ini terjadi karena adanya kesalahan pada sistem reservasi tiket pesawat.
Melansir BBC, Selasa (30/4/2024), masalah tersebut terjadi karena sistem American Airlines rupanya gagal menghitung bahwa Patricia yang enggan menyebutkan nama belakangnya, lahir pada tahun 1922, bukan tahun 2022.
BBC menyaksikan serangan terbaru ini, yang saat itu ditertawakan oleh Patricia dan awak kabin. “Lucu sekali mereka mengira aku masih anak-anak padahal aku sudah tua!” dia berkata.
Namun, Jubilee mengatakan pihaknya ingin bug tersebut diperbaiki karena telah menyebabkan banyak masalah di masa lalu.
Misalnya, dalam satu kasus, staf bandara tidak mengatur transportasi untuknya di dalam terminal karena mereka sedang mengandung dan perlu mengantarnya.
Kesalahan yang diamati BBC terjadi ketika Patricia terbang antara Chicago dan Marquette, Michigan, penerbangan yang juga ditumpangi oleh jurnalis tersebut. Patricia terbang bersama putrinya, Chris.
“Putri saya memesan tiket secara online dan komputer di bandara mengira tanggal lahir saya adalah tahun 2022, bukan tahun 1922,” katanya kepada saya.
“Hal yang sama terjadi tahun lalu dan mereka juga sedang mengandung, bukan saya,” tambahnya.
Kursi Patricia telah dipesan sebagai tiket dewasa. Namun tampaknya sistem komputer bandara tidak dapat memproses tanggal lahir yang jauh di masa lalu, sehingga sistem akan menetapkan tanggal lahir 100 tahun kemudian.
Mantan perawat, yang terbang setiap tahun untuk mengunjungi keluarga dan menghindari cuaca dingin, mengatakan bahwa pada kedua kesempatan tersebut, staf American Airlines sangat sopan dan membantu, meskipun terjadi kebingungan.
American Airlines tidak menanggapi permintaan komentar mengenai insiden ini.
Wanita berusia seratus tahun itu mengatakan dia ingin masalah itu diselesaikan. Pada penerbangan sebelumnya, Patricia dan putrinya menunggu di pesawat setelah penumpang lain berangkat, karena staf bandara tidak menyediakan kursi roda untuknya.
Dia mengatakan bahwa mengetahui usia sebenarnya juga akan menguntungkan Kris.
“Saya ingin mereka memperbaiki komputer karena putri saya yang malang harus membawa semua barang bawaan dan pakaian kami hampir satu kilometer dari satu gerbang ke gerbang lainnya,” katanya.
Patricia bepergian sendirian hingga dia berusia 97 tahun. Setelah itu ia mengandalkan bantuan keluarganya.
“Saya punya sedikit masalah dengan penglihatan saya saat ini jadi saya tidak ingin melakukannya sendirian,” katanya.
Namun dia bersikeras bahwa masalah TI tidak akan menghentikannya untuk terbang dan mengatakan dia tidak sabar menunggu penerbangan berikutnya pada musim gugur.
Saat itu dia akan berusia 102 tahun dan mungkin pada saat itu komputer maskapai penerbangan akan mengetahui usia sebenarnya. Tonton video ’18 jam tertunda, pria ini satu-satunya penumpang pesawat American Airlines’ (msl/wsw)