Jakarta –
Nelayan yang tergabung dalam Persatuan Perikanan Indonesia (HNSI) bersedia bekerja sama dengan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesejahteraan nelayan di tanah air. Untuk itu, HNSI mempunyai empat proyek strategis.
Presiden HNSI Herman Harry mengatakan proyek strategis pertama adalah digitalisasi dan konsolidasi keanggotaan. Targetnya mencapai 1.000.000 orang pada akhir tahun 2024. Jumlah nelayan di seluruh Indonesia.
“Pertama, kami telah mengambil langkah-langkah untuk mengkonsolidasikan data. Termasuk digitalisasi informasi anggota, KTA serbaguna untuk nelayan akan dilakukan secara bertahap ditingkatkan dengan target 1.000.000 KTA pada tahun 2024 dan berlanjut hingga tahun 2028,” kata Herman Harry dalam keterangannya Jakarta, Sabtu (27/7/2024).
Kedua, lanjut Hermann Harry, HNSI akan memperkuat visi ekonominya untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dengan merevitalisasi koperasi nelayan. Dan penyaluran BBM bersubsidi kepada nelayan sudah sesuai target.
“Kami juga akan melaksanakan program dukungan dan bantuan hukum bagi nelayan,” kata Herman Harry.
Untuk mewujudkan keempat proyek strategis HNSI tersebut, Hermann Harry berharap seluruh pengurus DPD HNSI yang baru dilantik dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah. Dengan begitu, proyek peningkatan kapasitas nelayan di seluruh Indonesia dapat berjalan dengan baik
“Kami akan berkomunikasi dengan pemerintah melalui HNSI bagaimana mencari solusi agar nelayan bisa mencari nafkah dengan tenang. terutama dengan mempermudah perizinan. Kalau bisa melalui digitalisasi,” kata Herman Harry.
Herman Harry mengatakan, ke depan HNSI akan berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk memperkuat kapasitas nelayan di seluruh Indonesia.
“HNSI menyadari bahwa kesejahteraan nelayan memiliki arti yang lebih luas. Oleh karena itu, dari pemberdayaan hingga pendampingan, HNSI siap bekerja sama dengan pemerintah untuk kesejahteraan nelayan,” kata Herman Harry (FDL/FDL).