Jakarta –
Jensen Huang, pendiri dan CEO Nvidia, mengunjungi Indonesia sebagai salah satu pembicara di Indonesia AI Day. Dengan gaya khasnya, Huang berbagi nasehat untuk anak muda Indonesia di era kecerdasan buatan (AI).
Di atas panggung Indonesia AI Day, Huang terlihat mengenakan jaket kulit hitam khasnya. Dalam perbincangan yang dimoderatori oleh Presiden Direktur dan Chief Executive Officer GoTo Group Patrick Walujo, Huang terlibat diskusi panjang lebar mengenai AI bersama Menteri BUMN Erick Thohir bahkan sempat menerima panggilan telepon dari Presiden Prabowo Subianto.
Dalam panel tersebut, Huang diminta oleh Patrick untuk memberikan nasehat kepada generasi muda di Indonesia. Huang yang kekayaan bersihnya kini mencapai $126 miliar atau sekitar Rp 1.900 triliun menurut Forbes, menghimbau generasi muda yang masih bersekolah untuk giat belajar agar menjadi siswa yang cerdas.
“Saya ingin sampaikan kepada seluruh generasi muda di Indonesia bahwa pendidikan tentu saja sangat penting. Sains, matematika, dan IPS semuanya sangat penting, dan saya ingin kalian berkomitmen menjadi mahasiswa terbaik,” kata Huang dalam acara Universiti Indonesia AI Day di Jakarta, Kamis (14/11/2024).
Huang mengatakan, di era AI, Internet kini sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, termasuk bagi kaum muda. Di masa depan, AI juga akan menjadi teknologi yang terintegrasi secara mendalam dengan kehidupan manusia.
Pria kelahiran Taiwan berusia 61 tahun ini mengatakan bahwa generasi muda harus bisa memanfaatkan AI untuk membantu pembelajaran sehari-hari. Ia menyebut AI sebagai tutor seumur hidup yang dapat diakses oleh pelajar Indonesia.
“Untuk anak muda, saya turut berbahagia untuk kalian karena kalian akan tumbuh besar bersama guru kalian sendiri. Bayangkan Aristoteles Anda sendiri, guru Anda sendiri,” kata Huang.
“Jadi gunakanlah AI untuk membantumu, gunakanlah AI untuk meningkatkan kemampuanmu, gunakanlah AI untuk maju sejauh mungkin,” tutupnya. Tonton video “Video: Kolaborasi global Nvidia berlanjut di bawah pemerintahan Trump” (vmp/fyk)