Basah–

Read More : Penjualan Motor di Indonesia Januari 2025 Tembus Setengah Juta Unit

Sembilan wisatawan tewas tertimpa pohon di lokasi Peta Balu Matanre di Desa Matabolu, Kabupaten Supeng, Provinsi Sulawesi Selatan.

Peristiwa tragis tersebut juga menyebabkan delapan orang terluka dan dilarikan ke rumah sakit. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11.00 WIB pada Minggu (11/3) di sebuah situs cagar budaya di Desa Matabolu, Kecamatan Larabata. Saat kejadian, korban sedang bersiap melakukan upacara ibadah di lokasi kejadian.

“(Sebanyak 17 korban) merupakan wisatawan yang berkunjung ke situs Peta Balu Matanre,” kata Kapolsek Supeng AKBP Moh Yusuf Osman, Minggu (11 Maret 2024).

Yusuf mengatakan para korban datang ke sini untuk berkurban. Dia dikatakan sedang bepergian dan berencana untuk merayakannya bersama keluarganya.

“Mereka akan menyelesaikan perayaannya di tempat ini. Di gubuk (dekat pohon) para korban melakukan pengorbanan,” ujarnya.

Tiba-tiba, hujan deras bercampur angin kencang melanda lokasi kejadian. Yusuf mengatakan, dia mendengar suara guntur dan kilat di pohon besar tempat korban sedang dikorbankan.

Youssef mengatakan, petir menyambar pohon sehingga menyebabkan beberapa dahan besar tumbang dan hinggap di gubuk tempat korban menginap.

Korban dan jamaah langsung berhamburan dan berteriak-teriak. Namun sayangnya, para korban banyaknya pohon tumbang tidak sempat menyelamatkan diri.

Berdasarkan laporan polisi, korban meninggal dunia berjumlah sembilan orang, yakni Rozmani (37 tahun), Malni (34 tahun), Ise (40 tahun), Akada (37 tahun), dan Wamenin (60 tahun), Kiriati (55). tahun), Agus (10 tahun), Rabia (50 tahun)) dan Nolini. Dia meninggal di tempat.

Sedangkan korban luka antara lain Salafiana (20 tahun), Satriana (27 tahun), Nafesa (66 tahun), Tajo (24 tahun), Saktang (33 tahun), Nur Indah Sari (29 tahun), Eros (35 tahun) dan Ivan (36 tahun). Korban mengalami luka di kepala dan punggung dan masih mendapat perawatan.

Sembilan orang meninggal dunia dan delapan orang luka-luka, serta mendapat perawatan di RSUD Letmama Marasupong, kata Yusuf.

Yusuf mengatakan, kejadian tersebut masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Pihaknya juga mengimbau warga mewaspadai bencana alam yang bisa terjadi saat cuaca buruk.

“Objek wisata Pita Balu Matanre merupakan destinasi wisata alam yang selalu ramai dikunjungi warga setiap hari Minggu atau hari libur, terutama yang merayakan acara keluarga,” ujarnya.

Makam Pita Barumatanre merupakan situs budaya yang juga dikenal dengan nama Makam Syekh Abdul Majid. Letaknya di ujung desa Matabolo dan berada di puncak bukit.

Menurut situs gioksta.kemenparekraf.go.id, tempat ini merupakan salah satu situs budaya penting di Kecamatan Supon. Lokasi tersebut menjadi puncak acara Pattaungeng di Desa Matabru.

Dahulu di desa ini terdapat sebuah kerajaan bernama Balu Matanre. Bermula dari reruntuhan Balu Matanre, muncullah beberapa adat istiadat menarik dari masyarakat sekitar desa Matabolu karena mereka masih menganut agama Islam tanpa mengabaikan budaya dan adat istiadatnya.

Salah satu kegiatan yang sering dilakukan adalah mengunjungi makam Pita Balu Matanre. Peziarah biasanya berasal dari silsilah Pita Barumatanre.

Namun tak hanya keturunan Petabaruma Tanre saja yang kerap datang berziarah, namun banyak juga pihak luar dari daerah tersebut yang konon sering melihat mimpi atau mendapat petunjuk menuju makam.

Inilah makam Peta Barumatanre, pemimpin Kerajaan Balumatanre.

___________________

Artikel ini tayang di detikSulsel “Video: Pohon tumbang di Cisadea Bandung, 5 kendaraan lukai ibu dan anak” (wkn/wkn)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *