Jakarta –
Industri pariwisata yang mulai tumbuh kembali terkena dampak tarif pariwisata. Dari mana asal suara tersebut dan mengapa sudah termasuk dalam harga tiket pesawat?
Kebocoran itu diposting melalui akun X pengontrol penerbangan Alvin Lee. Ia menunjukkan ada hal yang kontradiktif dalam aturan tersebut.
“Ada menteri yang mau teriak harga tiket pesawat mahal sehingga menghambat pariwisata. Sekarang pemerintah akan mengenakan bea pariwisata untuk menambah harga tiket pesawat,” ujarnya.
“Konsumen tahu harga tiket naik, padahal uangnya tidak masuk ke maskapai. Piye tho iki?” tanyanya sambil menghubungkan beberapa akun, termasuk akun menteri.
Dia kemudian memposting foto itu di tweet. Di dalamnya terlihat terdapat agenda rapat yang akan membahas aturan perpajakan di atas.
“Unggahan saya kemarin sudah saya selesaikan, untuk memperjelas bahwa saya tidak mengada-ada dan tidak ada klaim yang salah atau mencemarkan nama baik, dan berikut ini saya tunjukkan halaman pertama undangan rapat koordinasi pembahasan rancangan peraturan presiden tentang keberlanjutan. dana pariwisata dengan agenda menempatkan kontribusi wisatawan melalui tiket pesawat.”
“Katakan itu padanya, karena ajakan itu wajar dan bukan rahasia,” kata Alvin.
Ucapan Alvini pun viral di media sosial. Ya, para pemudik ramai berdiskusi untuk mengadakan rapat tingkat menteri terkait tarif pariwisata untuk tiket pesawat. Sponsornya adalah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves).
Undangan yang dilayangkan Kementerian Koordinator Kelautan dan Perikanan itu antara lain adalah rapat koordinasi pembahasan rancangan peraturan presiden (perpres) tentang dana pariwisata berkelanjutan. Agenda pertemuan ini adalah penetapan tarif wisata melalui tiket pesawat, dimana ketua rapat adalah Wakil Sekretaris Bidang Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Akses Permodalan.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (kemenparekraf) memastikan biaya pariwisata, termasuk yang termasuk dalam tiket pesawat, masih dalam tahap wacana.
“Iya ini masih dalam pembahasan, idealnya kita ingin ada dana pariwisata seperti ini, karena negara lain juga melakukan, idealnya bisa dari APBN, yaitu tren.” kata Kepala Tenaga Ahli Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Adyatama, Nia Niskaya, dalam jumpa pers di Kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Senin (29/4/2024).
“Tetapi menurut saya perdebatan mengenai penambahan dolar pada pasangan calon presiden masih menjadi perdebatan dan tidak dilanjutkan lebih lanjut. Karena bagaimanapun juga, semua kebijakan yang keluar dalam bentuk peraturan presiden harus selalu dipertimbangkan.” ,” tambahnya dalam video tersebut “ucapan Kemenparekraf tentang kontribusi Dana Pariwisata dari tiket pesawat” (msl/fem).