Jakarta –

Hari ini, Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia Bodhi Ari Setiadi akan hadir di hadapan Republik Rakyat Tiongkok. Konferensi tersebut akan membahas keamanan digital Indonesia yang terguncang akibat rusaknya data-data penting di Pusat Data Nasional (PDN).

Diketahui, para peretas meminta uang sebesar 131 miliar untuk mencegah serangan tersebut. Namun, data lainnya dilindungi, menurut Usman Kansong, direktur jenderal informasi dan komunikasi publik di Kementerian Informasi dan Teknologi Komunikasi. Ia menambahkan, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama BSSN dan Telkom telah mengisolasi akses PDN sehingga datanya tidak bisa diakses oleh hacker.

Ditangkap detikNews, Rabu (26/6), Usman berkata, “Ya biarkan saja, sudah kami isolasi. Jadi tidak ada yang bisa dilakukan. Dia (hacker) tidak bisa mendapatkannya kembali.”

Menurut detikInet, setidaknya ada 282 organisasi yang terkena dampaknya. Menanggapi hal tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Telkom berupaya memulihkan 18 di antaranya hingga batas waktu tahun 2017. Juni 2024. Sementara itu, tim kuasa hukum BSSN akan bekerja sama dengan Polri untuk mengusut kasus serangan siber.

Terkait keamanan siber, Profesor Marsudi dan Heudi Kisoro juga turut mengomentari permasalahan ini. Guru besar bidang teknologi informasi (TI) ini mengatakan: Tidak ada sistem yang aman. Artinya, segala bentuk keamanan digital rentan terhadap pencurian.

“Dalam dunia keamanan komputer, di negara ini tidak ada mesin yang dijamin aman, ada mesin yang diretas tanpa dicuri, di negara maju katanya setiap 3 sampai 5 detik. Ada percobaan penipuan.”

Sementara itu, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nizar Patria mengatakan serangan siber sedang meningkat di seluruh dunia berdasarkan rilis Kementerian Komunikasi dan Informatika pada 31 Maret 2024. Indonesia saat ini berada di peringkat 48 dari 176 negara di dunia dengan skor internet 63,64 dan peringkat 5 Asia Tenggara.

Serangan dunia maya sering kali menargetkan industri yang menyimpan informasi pribadi atau sensitif terhadap lingkungan dan sektor lainnya, kata Nazar. Dengan mengatakan hal tersebut, dia meminta masyarakat untuk lebih memikirkan keamanan produknya. Nazar mengatakan, ada tiga langkah yang harus dilakukan untuk menghadapi ancaman keamanan siber.

Ia mengatakan: “Pertama, meningkatkan penggunaan layanan berbasis cloud. Kedua, melakukan transformasi digital dan ketiga, memperkuat kesadaran masyarakat terhadap isu-isu siber.”

Lantas haruskah masyarakat mandiri dalam menjaga harta bendanya tanpa dukungan pemerintah? Benarkah sistem keamanan digital Indonesia lemah sehingga sering menjadi sasaran serangan siber? Ikuti komentar di catatan editor.

Secara khusus Detik ini akan menghadirkan Sahila Hisyam dan Ully Triani siang ini. Keduanya sempat membicarakan perilisan film barunya Pusaka. Simak keseruan perundingan Indonesia. Sembari masih berbicara soal karir di usia muda, Sunsettalk mengajak Anda untuk memahami dan membangun apa yang ingin Anda lakukan bersama Smita Saputri, Career Consultant dan Kaizen Room Manager. Temukan rahasia kesuksesan karir dalam wawancara sore ini.

Simak analisis mendalam berita hangat detikcom sepanjang hari ini secara live streaming (live streaming) Senin-Jumat pukul 15.30-18.00 WIB di 20.detik.com dan TikTok milik detikcom. Jangan lewatkan analisa tren saham menjelang penutupan IHSG di awal acara. Kirimkan komentar Anda melalui live chat yang disediakan.

(Ya ya)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *