Jakarta –
Moody’s Investor Service (Moody’s) menawarkan peringkat kredit yang stabil untuk Indonesia. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjawab suara publik untuk menanggapi penilaian.
Sri Mulyani mengatakan Indonesia saat ini memiliki indeks produksi positif sebagai penanda industrialisasi yang mengoperasikan sumur. Sementara itu, perdagangan Indonesia masih memiliki surplus.
“Indonesia baik. Kami akan memberi tahu Anda indikator nanti. PMI kami bagus. Jadi kami katakan nanti,” kata Sri di Istana Presiden di Jakarta Tengah pada hari Jumat (21.3.2025).
Indeks PMI dari industri manufaktur Indonesia mencatat peningkatan 1,7 poin pada Februari 2025. Tahun. Sementara itu, saldo perdagangan Indonesia mencatat surplus lagi pada bulan Februari 2025, menjadi $ 3,12 miliar.
Kelebihan ini tetap merupakan tren positif yaitu 58 bulan berturut -turut sejak Mei 2020. Tahun.
Sementara itu, Menteri Ekonomi Airlagga Hartaro mengatakan peringkat kredit Moody menunjukkan ekonomi Indonesia pada jalur pertumbuhan yang baik.
“Moody mengira kami stabil (nilai); nilai kami adalah prospek yang stabil.
Bimbingan informasi di situs web Kementerian Keuangan, Moody’s Investor Service (Moody’s) menyelesaikan audit reguler peringkat Indonesia.
Tinjauan ini dilakukan melalui Komite Penilaian 7. Maret 2025. Marta dan mempertimbangkan kembali kompatibilitas dinamika terbaru, tetapi tidak memberikan dasar untuk pembentukan penilaian baru (peringkat kredit tidak sensitif pada tingkat BAA2 dengan penampilan yang stabil. Moody’s Becures. Itu mendukung stabilitas ekonomi Indonesia Dinilai pemerintah harus mengakui melambat karena dinamika global seperti perang tarif. Diperkirakan bahwa beban utang Indonesia berada pada tingkat yang relatif rendah dalam keadaan stabil dalam kaitannya dengan ekonominya dan rekan -rekannya.
Meskipun memperluas posisi keuangan mewakili tantangan, situasi ini dianggap diatur dengan baik, terutama masih belum ada basis data negara yang optimal. (Hal / HNS)