Jakarta –
Game Paul World yang digadang-gadang mirip Pokemon ternyata meraup untung besar. Dengan modal USD 6,7 juta atau sekitar Rp 105 miliar, pihak pengembang mengaku meraup untung USD 67,2 juta atau sekitar Rp 1 triliun.
Meski untung besar, Takura Mizobe, bos Pocketpair, menegaskan tidak berniat melakukan ekspansi (menambah staf atau membuat kantor lebih mewah) atau menawarkan saham perusahaannya ke publik. Ditegaskannya, jumlahnya akan kecil dengan 55 karyawan.
“Kami adalah studio kecil dan akan tetap seperti itu. Saya ingin membuat beberapa game kecil. Game triple-A dengan anggaran besar tidak cukup bagi kami,” ujarnya.
Namun, dia mengatakan jumlah tersebut terlalu besar untuk ditanggung oleh studionya. Oleh karena itu, Mijob menyatakan terbuka terhadap tawaran kemitraan atau akuisisi, dikutip detikINET Bloomberg, Senin (18/3/2024).
Nah, Microsoft dikabarkan menjadi perusahaan yang paling mungkin mengakuisisi PocketPair. Meski demikian, Mijob mengaku belum ada pembahasan mengenai akuisisi Activision Blizzard yang dilakukan raksasa teknologi tersebut baru-baru ini senilai USD 68,7 miliar atau sekitar Rp 1.078 triliun.
Saat ini, PocketPair sedang dalam pembicaraan untuk membawa Paulworld ke lebih banyak platform, katanya. Kemungkinan terbesarnya adalah menghadirkan game tersebut ke PS5 dan Nintendo.
Namun, para gamer tahu bahwa kesuksesan Palworld memiliki masalah tersendiri di baliknya. Perusahaan tersebut mengatakan salah satu karyawannya menerima ancaman pembunuhan setelah mengklaim bahwa game tersebut adalah salinan Pokemon Nintendo.
Kemudian, untuk menjawab rasa penasaran para penggemarnya, Nintendo pun berharap bisa menyelidiki game mirip Pokemon. Namun sejauh ini belum ada tindakan yang diambil.
Belum diketahui hasil penyidikan dan apakah mereka akan mengadilinya jika ternyata serupa. Satu hal yang pasti, Palworld masih aman dan popularitasnya semakin meningkat.
Tonton video “Palworld, game populer Jepang yang dianggap mirip dengan Pokemon” (HPS/FY).