Jakarta, Suaramerdeka.com – Banyak masyarakat kita yang masih belum bingung untuk mendapatkan modal usaha.

Mereka pernah mendengar tentang pinjaman, KUR, berbagai pinjaman informal atau rentenir, dan program PNM Mekaar.

Kebingungan ini dialami langsung oleh Devi, seorang perempuan yang pandai membuat berbagai macam obat herbal dari beca.

Baca juga: Bergaya Kastil Eropa, Inilah Bangunan Bersejarah di Salatiga Sebagai Tanda Kota Istimewa Zaman Kolonial Belanda.

Dewi memulai perusahaan jamu kecil-kecilan pada tahun 2018.

Awalnya ia hanya membuat 1 jenis jamu.

Ketika Covid-19 melanda, pada bulan Juni 2020 ia berada dalam kesulitan dan tidak mempunyai modal untuk melanjutkan bisnis yang masih baru.

Baca Juga: Ini Alasan Salatiga Dianggap Kota Toleran di Indonesia, Ternyata Sudah Ada Sejak Lama…

Saat hendak meminjam uang, ia takut ketahuan melakukan pinjol ilegal dengan bunga tinggi.

Kalau kursusnya harus ambil pinjaman, itu bukan orang perbankan. Dia yakin bahwa dia tidak dapat memenuhi persyaratan kredit bank.

Dia hampir saja meminjam ke rentenir karena menurutnya mudah, namun dia takut dengan bunga yang tinggi.

Baca juga: Arts Koffie Huis Sejak 1915, Kedai Kopi dan Galeri Lukisan Menarik di Salatiga

Hingga akhirnya mendapat informasi mengenai program PNM Mekaar.

Ia belajar bahwa di PNM Mekaar tidak memerlukan agunan dan tidak harus memiliki perusahaan yang sudah mapan, bahkan orang yang baru mendirikan perusahaan pun bisa mendapatkan pinjaman.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *