Jakarta –
Keputihan merupakan keluarnya lendir oleh tubuh dari area intim untuk menjaga vagina tetap bersih, lembab dan terlindungi dari infeksi. Mitos yang beredar mengenai keputihan adalah penggunaan pasta gigi untuk menghilangkan keputihan membuat vagina menjadi terlalu kencang.
Terkait hal tersebut, Dokter Spesialis Kandungan dr Muhammad Fadli, SpOG menegaskan, tidak ada salahnya menggunakan pasta gigi pada area genital. Padahal, menurut mereka, penggunaan pasta gigi pada vagina berbahaya dan justru bisa memicu keputihan.
Fadli menekankan, keputihan merupakan kondisi yang sangat umum terjadi sebelum dan sesudah menstruasi, serta saat hamil atau ovulasi.
Saat dihubungi, Kamis (28/11/2024), dr Fadli Dedicham mengatakan, “Dengan memasukkan bahan kimia dengan atau tanpa pasta gigi, dapat mengubah ekosistem atau pola lingkungan di sana sehingga menimbulkan keputihan .” .
“Jika flora normal dirusak oleh pasta gigi yang ada saat ini, maka akan semakin rentan terjadinya keputihan,” lanjutnya.
Namun, ada beberapa ciri-ciri keputihan tidak normal yang sebaiknya diperiksakan ke dokter. Pemeriksaan dokter sebaiknya dilakukan untuk mengetahui apakah keluarnya cairan dari alat kelamin tersebut berkaitan dengan infeksi atau tidak.
Infeksi saluran kelamin bisa disebabkan oleh jamur, bakteri, dan protozoa, jelasnya. Melalui pengujian, dokter dapat memberikan pengobatan atau perawatan yang lebih tepat dan efektif.
Namun, jika keputihan terasa gatal, perih, berwarna hijau, berbau busuk dan berwarna, misalnya, ada kemungkinan tertular. Selain itu, kita hidup di iklim tropis yang lembab, sehingga sangat mudah tertular. Dia berkata. Saksikan video “Gejala Keputihan Tidak Normal, Apa Itu?” (avk/kna)