Washington –
Donald Trump kini mendapat dukungan dari banyak pemimpin dunia teknologi, tidak seperti sebelumnya. Diantaranya adalah Elon Musk yang merupakan nama terbesar yang mendukung mantan presiden tersebut, bahkan ikut serta dalam upaya penggalangan dana.
Menurut Wall Street Journal, Musk menjanjikan $45 juta sebulan untuk kampanye Trump, menjadikannya donor terbesar. Musk sendiri mengaku berpartisipasi dalam upaya penggalangan dana Trump, namun membantah jumlahnya, dan mengatakan bahwa sumbangannya terlalu sedikit.
“Saya percaya pada Amerika yang mengedepankan kebebasan dan pencapaian individu. Dulunya Partai Demokrat, tapi sekarang pendulumnya berayun ke Partai Republik,” tulis Musk di X.
Keputusan Musk untuk mendukung Trump tampak seperti sebuah perubahan haluan yang mengejutkan dan misterius bagi seorang pria yang secara historis menghindari sumbangan politik dan menggunakannya untuk mendukung Partai Demokrat. Dia dilaporkan mengantri selama enam jam hingga Barack Obama menjabat dan menyatakan dirinya sebagai politikus moderat pada tahun 2018.
Pada tahun 2017, seperti yang dilaporkan detikINET dari BBC, dia termasuk di antara anggota pertama yang meninggalkan Dewan Bisnis Gedung Putih, berpisah dengan Trump karena kebijakan perubahan iklim.
Perusahaannya, Tesla, telah berulang kali dikritik oleh Trump karena dianggap mahal dan tidak praktis. Namun nyatanya, Musk sudah lama frustrasi dengan pengawasan regulator keuangan pada masa pemerintahan Joe Biden.
Kritiknya terhadap Joe Biden meningkat dua tahun lalu ketika undangan pertemuan bisnis di Gedung Putih ditolaknya, sebuah penolakan yang menurutnya tidak adil.
Di media sosial, ia semakin terlibat dalam diskusi tentang pandemi Covid, perang di Ukraina, kebijakan Tiongkok, dan masalah transgender. Ia lebih sejalan dengan pandangan Partai Republik dan kini terang-terangan mendukung Donald Trump. Tonton Video “Elon Musk Mendukung Penembakan Trump Saat Kampanye Kepresidenan” (fyk/fay)