Jakarta –

Kinerja Garuda Indonesia pada penerbangan haji tahun ini kurang bagus. Hal itu diakui Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra pada sidang Komisi VIII DPR.

Menurut dia, Garuda pada tahun ini mengalami sejumlah kendala selama pelayanan penerbangan haji. Padahal, menurut Kementerian Perhubungan, kinerja tepat waktu (OTP) Garuda Indonesia pada penerbangan haji tahun ini hanya mencapai 76,25%.

Tahun ini Garuda melayani sekitar 109.072 jamaah haji di 9 bandara di Indonesia. 18 pesawat dioperasikan untuk penerbangan haji, 10 diantaranya dimiliki dan sisanya disewakan.

“Tidak dapat dipungkiri bahwa kinerja Garuda dalam beberapa hari terakhir belum sesuai dengan ekspektasi pemangku kepentingan dan beberapa hal akan kami klarifikasi sendiri,” jelas Irfan dalam rapat yang digelar, Senin (20/05/2024).

Padahal, berdasarkan data Kementerian Agama, hingga 19 Mei 2024, terdapat 38 penerbangan Garuda-Haji yang tertunda, 5 tepat waktu, dan 37 lebih awal. Persentasenya adalah 47,5% penerbangan Garuda Indonesia mengalami penundaan. Penundaan terlama adalah sekitar 3,5 jam.

Irfan menjelaskan, penyebab pertama kelompoknya tidak dalam kondisi baik adalah sulitnya mencari pesawat yang memenuhi spesifikasi penerbangan.

“Tahun ini kami sedikit kesulitan mencari pesawat yang memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan,” kata Irfan.

Bahkan, kata dia, banyak pesawat carteran yang terlambat tiba di Indonesia. Salah satunya adalah Airbus A340 yang disewa dari Legend Air dan belum sampai. Pesawat tersebut dijadwalkan tiba di Indonesia pada 22 Mei.

Akibatnya, pihaknya harus mengganti pesawat dan membuat arus penerbangan haji tidak efisien sehingga sering terjadi penundaan penerbangan.

“Kami juga memahami banyak penerbangan yang tertunda karena pesawat yang kami sewa belum juga tiba. Yang milik Legend Air akan tiba di Indonesia tanggal 22 dan akan kita gunakan,” kata Irfan Bose.

Belum lagi satu pesawat mengalami gangguan mesin, yakni pesawat Boeing B747-412 ER BOS dengan kode penerbangan GIA 1105. Pesawat berbadan besar dan bermuatan berat ini mengalami percikan api sehingga pesawat tidak dapat berangkat ke Madinah dari Makassar.

Sekalipun Anda berganti pesawat untuk terbang, Anda tetap akan menghabiskan waktu untuk bersiap-siap. Akibatnya, saat itu penerbangan Makassar-Madinah mengalami penundaan yang signifikan.

Rusaknya pesawat tersebut juga menjadi kerugian bagi Irfan karena pesawat tersebut memiliki daya angkut yang besar dan untuk sementara tidak dapat digunakan. Pihaknya bahkan menggunakan dua pesawat penerbangan reguler untuk menggantikannya.

Pada akhirnya, Irfan meminta maaf kepada seluruh masyarakat karena penerbangan Garuda kurang maksimal. Pihaknya akan berupaya mempercepat jadwal seluruh penerbangan agar jamaah memiliki waktu tertentu untuk menunaikan ibadah haji.

“Kami juga menginformasikan kepada seluruh pengguna penerbangan Garuda mengenai dampak dari hal ini dan mohon maaf karena kami di Garuda mempunyai kewajiban untuk menerbangkan jamaah dan tujuan utama kami adalah mempercepat hal tersebut,” tutup Irfan. (p/hns)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *