Jakarta –
Negara tetangga Indonesia punya merek sendiri yaitu Proton dari Malaysia, namun pertumbuhannya tidak secemerlang di Indonesia. Kini Winfast buatan Vietnam mencoba peruntungannya di sini.
Dengan tingkat kepemilikan mobil yang rendah yaitu 99 per 1.000 dan pasar terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki impian untuk mengembangkan industri otomotif.
VinFast merupakan kedua merek seperti Proton dari Asia Tenggara. Dulu Proton mencoba peruntungannya di sini, namun akhirnya menyerah.
Meski kedua merek tersebut berasal dari Asia Tenggara, Winfast yakin masyarakat Indonesia sudah matang dalam mengambil keputusan.
CEO Winfast Indonesia Temi Wiradja mengatakan di Jakarta, Senin, “Semakin diterima pasar Indonesia, semakin matang Indonesia. Banyak merek mobil yang datang dan mereka (Indonesia) cepat menerimanya.” (15/7/2024) Membahas potensi citra merek mobil ASEAN di Indonesia.
Proton masuk harus berhadapan dengan raksasa Jepang seperti Toyota, Daihatsu, Mitsubishi, dan Suzuki yang sudah lama bermain di Indonesia. VinFast kini menghadapi pesaing yang sama, namun fokus Indonesia saat ini adalah peralihan ke energi ramah lingkungan, itulah sebabnya VinFast hanya menjual mobil listrik.
Namun faktanya ketika mobil listrik dijual di Indonesia, pesaing Winfast tidak hanya merek Jepang saja, tapi juga merek China seperti Wuling, Cherry, Neta, Ceres, dan BYD. Tak hanya itu, ada juga merek asal Korea Selatan Hyundai yang memiliki seluruh ekosistem di Tanah Air, mulai dari produksi mobil hingga baterai.
“Persaingannya tetap soal kualitas produk (tetap) harga iklan,” kata Temmy.
VinFast fokus menggarap pasar mobil di Indonesia. Vingroup, merek mobil besutan perusahaan real estate terbesar di Vietnam, baru-baru ini menggelar acara peletakan batu pertama pabrik perakitan mobilnya di Subang, Jawa Barat.
VinFast menjadwalkan pabrik tersebut akan beroperasi pada kuartal keempat tahun 2025. Model yang akan dipasang secara lokal adalah VF5, VF6, VF7 dan VF3.
Peralatan pabrik VinFast akan mencakup sejumlah fasilitas manufaktur utama, seperti bengkel bodi, bengkel perakitan umum, bengkel cat, area pengujian, dll.
VinFast tertarik menggelontorkan dana untuk tahap pertama pabrik senilai $200 juta atau Rp 3,1 triliun mulai tahun ini.
Selain pabrik, VinFast juga mengembangkan jaringan dealer untuk memudahkan pelanggan di Indonesia.
“Saat ini kami telah menandatangani MoU untuk 21 tim distributor. Dua showroom sudah dibuka dan 10 showroom akan beroperasi pada akhir bulan ini,” kata Temmi.
“Kami ingin mencakup seluruh wilayah di Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua,” jelasnya. Tonton video “VinFast Tampilkan 4 Mobil Listrik di IMS 2024” (riar/rgr)