Jakarta –
Banyak orang mungkin mengalami mual setelah makan. Kondisi ini sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, karena mual bisa berujung pada muntah.
Ada banyak alasan mengapa seseorang merasa mual setelah makan. Namun jangan khawatir, kondisi ini masih bisa dicegah dengan banyak cara.
Lantas, apa saja penyebab mual setelah makan? Simak pembahasan artikel penyebab mual setelah makan ini.
Mual setelah makan bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Menurut Cleveland Clinic dan Medical News Today, berikut 1 penyebab mual setelah makan. keracunan makanan
Penyebab pertama adalah keracunan makanan. Bisa jadi disebabkan karena mengonsumsi makanan busuk atau kadaluwarsa.
Keracunan makanan bisa terjadi secara tiba-tiba saat seseorang mengonsumsi makanan. Namun, rasa mual akibat keracunan makanan bisa hilang dengan sendirinya.
“Dalam beberapa kasus, muntah atau diare tidak selalu merupakan hal yang buruk. Kondisi tersebut merupakan cara tubuh membuang zat pengganggu seperti infeksi, racun, dan zat lain sebelum diserap,” kata ahli gastroenterologi Dr. Christian Lee 2. Alergi Makanan
Banyak orang yang alergi terhadap makanan tertentu. Jika orang tidak menyadarinya, mereka mungkin mengalami gejala alergi ringan seperti gatal dan mual.
Jika tidak diobati, gejalanya bisa menjadi lebih parah dan mencakup penurunan tekanan darah, detak jantung cepat, serta pembengkakan pada mata dan tenggorokan. 3. Makan berlebihan
Orang biasanya makan makanan dalam jumlah besar untuk mengisi perutnya saat lapar. Sayangnya, cara ini tidak disarankan karena bisa menimbulkan rasa mual setelah makan.
“Perut Anda hanya mampu menampung sedikit makanan. Jika perut Anda penuh dengan sisa makanan dan Anda terus makan, Anda akan merasa mual,” kata Dr. Lee. 4. Mengidap penyakit refluks gastroesofageal
Alasan lain mengapa seseorang merasa mual setelah makan adalah karena menderita GERD (gastroesophageal reflux disease). Tak hanya mual, seseorang juga bisa mengalami gejala lain seperti nyeri pada ulu hati, nyeri perut, dan nyeri ulu hati (heartburn).
Sekadar pengenalan singkat, penyakit refluks gastroesofageal adalah suatu kondisi di mana asam lambung naik kembali ke kerongkongan, menyebabkan iritasi pada mulut dan tenggorokan. 5. Merasa cemas dan stres
Seseorang mungkin mengalami mual setelah makan karena disebabkan oleh rasa cemas dan stres yang berlebihan. Menurut Anxiety and Depression Association of America, mual adalah gejala umum dari banyak penyakit mental, seperti gangguan panik dan gangguan kecemasan.
Ingatlah bahwa otak dan sistem pencernaan dihubungkan oleh saraf yang disebut koneksi usus-otak, atau hubungan antara usus dan otak. Saat seseorang mengalami stres, otak melepaskan hormon dan bahan kimia ke dalam tubuh.
Seiring waktu, hormon dan bahan kimia ini memasuki saluran pencernaan dan berdampak negatif pada mikrobioma usus. Oleh karena itu, binaragawan mungkin mengalami mual setelah makan saat sedang stres. 6. Mengonsumsi obat-obatan tertentu
Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat neuroleptik, obat anti kejang, dan obat diabetes, dapat memengaruhi nafsu makan dan akhirnya menyebabkan mual. Selain itu, ada beberapa obat umum yang bisa menyebabkan mual, seperti opioid dan obat pereda nyeri. 7. Berbaring setelah makan
Banyak orang merasa mengantuk setelah makan. Jadi mereka akan berbaring di tempat tidur dan memejamkan mata sebentar. Padahal, cara ini tidak disarankan karena bisa memicu rasa mual.
Soalnya, berbaring setelah makan bisa memperparah rasa mual atau menimbulkan sensasi terbakar di tenggorokan, terutama pada penderita penyakit gastroesophageal reflux. 8. Makan banyak lemak
Alasan berikutnya adalah banyak mengonsumsi makanan tinggi lemak seperti daging panggang, burger, dan sosis panggang. Hal ini disebabkan oleh sekresi hormon dan peptida usus.
Selain itu, mengonsumsi makanan berlemak dan berprotein dapat merangsang sel-sel usus untuk melepaskan hormon kolesistokinin (CKK). CKK dapat memperlambat laju pengosongan lambung, sehingga meningkatkan rasa kenyang dan dapat menyebabkan mual. 9. Sakit kepala
Orang yang menderita sakit kepala dan migrain mungkin mengalami mual setelah makan. Selain itu, seseorang mungkin juga mengalami gejala lain seperti sakit perut dan muntah. 10. Penangguhan makan
Berhenti makan terlalu sering juga bisa menyebabkan rasa mual setelah makan. Oleh karena itu, disarankan untuk makan tepat waktu dan memilih makanan bergizi agar tubuh tetap sehat.
Ada beberapa cara mengatasi mual setelah makan. Untuk mendapatkan kutipan yang sangat sehat, hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mencari tahu apa yang menyebabkan mual Anda. Apakah karena keracunan, makan malam, atau penyakit gastroesophageal reflux?
Cari juga makanan yang menyebabkan mual setelah makan. Makanan yang harus dihindari: Daging goreng, daging berlemak, keju dan susu, makanan penutup.
Jika Anda merasa mual, cobalah minum teh herbal hangat setelah makan, seperti jahe, kamomil, atau pepermin. Selain itu, penderita sakau juga dapat melakukan berbagai upaya untuk mencegah rasa mual, seperti: makan teratur, mengunyah perlahan dan hati-hati, menghindari berbaring setelah makan, memperbanyak makanan berserat, dan tidak menggunakan baju dan celana terlalu ketat. makanan
Itulah 10 penyebab mual setelah makan dan berbagai cara mengatasinya. Semoga artikel ini bermanfaat. Tonton Video “Anak Makan Pisang 10 Hari dan Viral, Pakar: Itu Kekerasan Terhadap Anak” (ilf/fds)