Jakarta –
Pernahkah kamu merasa ada yang memperhatikanmu meski kamu sendirian? Perasaan aneh bahwa kita sedang diawasi oleh orang lain ternyata sangat umum terjadi.
Namun sebelum mengaitkannya dengan hal mistis, ternyata ada kondisi lain yang bisa menjadi penyebabnya.
Menurut Leslie Dobson, seorang psikolog klinis dan forensik, ada banyak alasan mengapa seseorang merasa sedang diawasi. Penyebab-penyebab ini mencakup spektrum yang luas, termasuk paparan terhadap buku, film, atau berita menakutkan; kewaspadaan berlebihan setelah peristiwa yang membuat stres atau traumatis; dan kondisi kesehatan mental yang serius.
“Dalam kasus yang lebih parah, seseorang mungkin mengalami paranoia dan kewaspadaan berlebihan, sering kali dikaitkan dengan kondisi kesehatan mental atau penyakit fisik yang mendasarinya di otak,” kata Dobson, dikutip Live Science, Selasa (23/4/2024).
Tentu saja, kami terkadang bertemu satu sama lain. Manusia mungkin berevolusi menjadi peka terhadap tatapan orang lain, dan otak manusia diperkirakan memiliki jaringan saraf yang didedikasikan hanya untuk memproses tatapan.
Bagi orang yang pernah mengalami peristiwa traumatis, kewaspadaan berlebihan adalah mekanisme pertahanan yang dimaksudkan untuk mencegah kita mengalami stres di masa depan dengan mencegah bahaya, menurut sebuah studi tahun 2023 di jurnal Frontiers in Psychology. Gejala seperti paranoia dan kecemasan yang biasanya muncul setelah peristiwa stres juga dapat terjadi di wilayah otak serupa.
“Amigdala memproses emosi kita seperti stres dan kecemasan. Jika amigdala menjadi terlalu aktif atau rusak karena cedera fisik atau trauma yang berkelanjutan, hal ini dapat menyebabkan peningkatan respons emosional seperti persepsi ancaman,” jelas Dobson.
Sementara itu, Dr Alice Feller, seorang psikiater klinis yang berbasis di California, mengatakan bukan hal yang aneh jika seseorang merasa sedang diawasi. Namun, hal ini menjadi masalah jika Anda merasa paranoid dalam waktu lama.
Bukan hal yang aneh jika orang merasa diawasi, kata penulis asal California tersebut kepada Live Science. Jadi bagaimana Anda membedakan tindakan pencegahan yang masuk akal dari masalah yang lebih serius?
(pria/pria)