Jakarta –
Jalan Bersama Surabaya, Mentang, Jakarta Pusat memang unik. Ada deretan toko di sini.
Tempat ini memiliki suasana vintage yang kental. Bukan toko baru, toko-toko lama inilah yang menjadi sejarah Pasar Kuno Jalan Surabaya
Menurut Jakarta-tourism.go.id, Pasar Antik sudah beroperasi sejak tahun 1970-an. Sejak saat itu, kawasan ini dikenal sebagai pusat komersial kuno Jakarta.
Menurut Tamim, salah satu pedagang yang bergabung di Pasar Barang Antik Jalan Surabaya sejak tahun 1978, pasar barang antik tersebut sudah berdiri sejak tahun 1967. Tidak banyak pedagang yang memiliki toko di dalamnya, pada awalnya pedagang tersebut berupa kios dengan beberapa meja dan payung terbuka.
— Di sini kalau tidak salah, tahun 1967 itu payung pinggiran. ujar Tamim.
Pedagang zaman dahulu tidak menjual barang antik secara langsung, melainkan menjual sendok, garpu, gelas, setrika, dan lain-lain. mulai memperdagangkan barang-barang lama.
Seiring berjalannya waktu, pasar ini semakin digemari pembeli. Awalnya hanya ada sedikit penjual, namun jumlahnya terus bertambah. Perubahan jenis pertokoan pun berubah dari yang menggunakan tenda menjadi bangunan semi permanen hingga bangunan warung seperti saat ini.
Di Jalan Surabaya, Jakarta, kini terdapat 202 pedagang yang menjual berbagai barang dengan harga berbeda
Mulai dari kayu, perunggu, besi, hingga kaca, hampir semua barang antik ada di sini.
Namun banyak pedagang di sini yang menjual berbagai macam pajangan, antara lain ukiran kayu, patung perunggu, boneka, topeng, tempat pembakaran, lampu gantung, dan jam antik. Ada juga telepon kuno, gramofon, kaset kuno, mesin tik, dan berbagai macam gadget retro dengan berbagai desain unik.
Harga yang ditawarkan berkisar Rp 100 Ribu hingga Rp puluhan juta. Sasaran Pasar
Bukan hanya diburu oleh kolektor barang antik atau orang tua saja. Sekarang anak muda dan pebisnis sering berburu di sini. Banyak anak muda yang datang untuk mendekorasi kamar atau sudut rumahnya, namun ada juga yang membelinya untuk menambah kesan vintage yang kini ada di kafe-kafe di Jakarta.
“Ya, ketika anak muda baru mulai, mereka sering melakukan dekorasi kafe atau desain interior,” kata Refan, pemilik Berlian Antiques.
Beberapa barangnya bernuansa Jawa dan Bali dan terlihat barang-barang tersebut diambil dari tempat asalnya oleh para pedagang. Begitu pula untuk barang-barang ala Eropa, India, China, dan Thailand, para pedagang Pasar Antik Jalanan Surabaya langsung datang ke negara asalnya untuk berbelanja dan menjadi kolektor.
“Saya dari Belanda, saya dari India. Saya langsung ke India dan Thailand, dan saya juga mencari barang dari China,” kata Tamim.
Pasar ini buka setiap hari. Kebanyakan pedagang membuka tokonya antara pukul 07:00 hingga 18:00 WIB.
Pasar antik ini terletak di Jalan Surabaya, Kecamatan Menteng. Jakarta Pusat. Untuk mencapai pasar ini wisatawan bisa turun dari stasiun Cikini melalui KRL, wisatawan harus berjalan kaki sejauh 650 meter selama 9 menit.
Pemudik yang menggunakan bus Transjakarta dapat turun di terminal terdekat yaitu Terminal Bus Surabaya, Terminal Bus Pegangsaan Timur, Terminal Bus Pasar Rumput, atau Terminal Bus Cikini. Saksikan video “Mobil ke Taman Margasatwa Ragunan, Ular di Siang Hari” (fem/fem)