Bandung –
Selain beberapa tempat wisata yang menarik, Bandung juga memiliki sejarah perkembangan kota yang unik. Wisatawan bisa menjelajah dengan berjalan kaki.
Salah satu kawasan bersejarah di Kota Bandung adalah Jalan ABC. Banyak pernak-pernik di jalan yang kini dipenuhi penjual kacamata dan barang elektronik.
Mengutip detikJabar, sebelum Indonesia merdeka, ABC Straat bernama Jalan ABC. Nama ABC bukanlah adaptasi dari merek baterainya, melainkan ABC merupakan singkatan dari tiga etnis yang tinggal di sana. Mereka adalah Arab (A), Bumiputra (B) dan Cina (C).
Dan ternyata Anda bisa mengetahui banyak hal tentang peninggalan sejarah yang ada dengan berjalan-jalan. Wisatawan bisa melihat, ngobrol, dan berfoto dengan santai dan nyaman. Termasuk sisa-sisa tiga suku yang tinggal di Jalan ABC.
Sejak pagi, Jalan ABC ramai dikunjungi masyarakat. Mereka melakukan aktivitas berbeda. Ada yang menyiapkan dagangannya, ada pula yang mencari jajanan untuk sarapan.
Jika sudah selesai, kita bisa melihat lebih dekat bangunan-bangunan peninggalan zaman dahulu. Rupanya banyak bangunan yang masih terpelihara dengan baik hingga saat ini, ada yang dialihfungsikan menjadi pertokoan, ada pula yang menjadi warung makan.
Tak jauh dari Jalan ABC dan bergerak menuju Jalan Banceuy, maka traveler akan menemukan sebuah bangunan bersejarah. Dahulu presiden pertama Indonesia Ir Sukarno pernah dipenjara dan traveler bisa melihat sisa-sisa sel penjara Belanda ini.
Kemudian berjalan sekitar lima menit dari Lapas Banceuy, Anda akan diperkenalkan dengan Pasar Barang Antik Cikapundung. Kawasan ini juga dekat dengan Alun-alun Kota Bandung, jalan-jalan merupakan salah satu liburan menikmati jalanan Kota Bandung yang bisa Anda lakukan bersama teman atau keluarga.
Selain itu, sudah menjadi rahasia umum jika kemacetan selalu menimpa Kota Bandung saat libur panjang. Semua orang pergi ke kota kembang untuk menghabiskan liburannya. Jadi berjalan kaki adalah cara yang masuk akal untuk menikmati Bandung di tengah kemacetan.
Menyusuri gang demi gang pasti akan menjumpai bangunan-bangunan dengan nuansa kuno yang kental, seperti salah satu rumah yang berada di gang antara Jalan Dulatip dan Jalan Tamim. Rumah-rumah dengan gaya arsitektur kuno menjadi daya tarik saat melewati kawasan tersebut, berbeda dengan rumah-rumah di sekitarnya.
Tak perlu takut lapar saat menyusuri gang dan jalanan kawasan ini, Anda akan disuguhkan makanan lezat dengan aroma yang menggugah selera. Jika Anda berada di Jalan Tamim, Anda akan bertemu dengan pedagang batagori yang terkenal di media sosial.
Dengan harga murah hanya Rp 15.000 saja, Anda sudah bisa menikmati sajian khas Bandung ini. Atau buat kamu yang memang dekat dengan kopi, banyak terdapat kedai kopi legendaris seperti Toko Kopi Aroma dan Kopi Purnama di kawasan Jalan Banceuy.
Kedua kedai kopi ini sudah ada sejak Indonesia belum merdeka, tepatnya pada tahun 1930an. Tentang Aroma Coffee Shop, kopinya hanya bisa dibawa-bawa saja, yakni. Anda tidak bisa hanya menikmatinya di sana, Aroma Cafe penuh dengan berbagai jenis kopi.
Jika ingin menikmati sajian dari Toko Kopi Aroma, traveler bisa menikmatinya di Kopi Purnama karena minuman kopi yang disajikan di tempat ini berasal dari Toko Kopi Aroma. Wisatawan hanya perlu merogoh kocek sekitar Rp 20.000 saja.
Sebagai pendamping kopi yang pas di Kopi Purnama, Anda bisa memesan roti manis srikaya seharga Rp. 20.000 juga.
Jika ingin mendatangkan kopi langsung dari Aroma Coffee Shop, seperti disebutkan di website resminya, untuk kopi Mokka Arabika kemasan 250gr dibanderol dengan harga Rp 45.000 dan untuk kemasan 500 gr dibanderol dengan harga Rp 90.000.
Sedangkan untuk varian Robusta harga 250 gram Rp 32.000 dan Rp 65.000 untuk ukuran 500 gram.
Jadi silahkan tentukan pilihan anda untuk menikmati sajian khas kota bandung ini dan jangan lupa untuk mencoba menikmati kota bandung dengan cara yang berbeda agar liburan anda di bandung tidak akan biasa-biasa saja.
Saksikan video “Menjelajahi Desa Cibarani, Desa Kreatif di Tepian Sungai Bandung” (fem/fem)