Jakarta –
Menteri Transmigrasi M. Iftitah Suleiman Suryanagara mengatakan anggaran program transmigrasi semakin berkurang. Menurut dia, anggaran transmigrasi tahun ini hanya sekitar Rp194,1 miliar, turun signifikan dibandingkan tahun 2015 yang sebesar Rp1,7 triliun.
“10 tahun terakhir saja, tahun 2015, anggaran khusus program keimigrasian sebesar Rp1,7 triliun. Jadi tahun ini sekitar Rp194,1 miliar,” ujarnya. Selatan. Di Jakarta, Senin (18/11/2024).
Bahkan, angka tersebut semakin berkurang menjadi Rp 122 miliar pada tahun 2025. Meski anggarannya dikurangi, dia mengatakan pihaknya perlu mengembangkan kawasan transmigrasi agar lebih produktif.
“Tahun depan malah turun lagi Rp 122 miliar. Bayangkan saja dari Rp 1,7 triliun menjadi Rp 122 miliar dalam 10 tahun terakhir. Sehingga anggarannya semakin kecil dan terbatas. Tapi misinya tidak berubah. Ya, kawasan transmigrasi dikembangkan sedemikian rupa agar lebih produktif,” kata Iftitah.
Oleh karena itu, hari ini ia bertemu dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani untuk melakukan koordinasi terkait Kawasan Transmigrasi. Ke depan, pemerintah akan menawarkan kepada investor pengembangan kawasan transmigrasi.
“Kemajuan kita dalam menghadapi situasi ini adalah dengan mendatangkan investor di kawasan transmigrasi. Jadi kita akan berhadapan dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi di sini. Sinergi dan kolaborasi.”
Sementara itu, Rosen mengatakan Kementerian Transmigrasi memiliki beberapa bidang dan sumber daya manusia yang perlu ditingkatkan. Potensi inilah yang kemudian ditawarkan pemerintah kepada investor.
“Mengingat Kementerian Transmigrasi mempunyai ruang dan tenaga yang lebih banyak, maka sinergi ini bisa kita lakukan. Tentu kita mempunyai peluang untuk berinvestasi melalui lebih banyak investor,” ujarnya. (tahun/tahun)