Bogor –
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Suleiman mengatakan rencana pengembangan sawah seluas 3 juta hektar (ha) akan memungkinkan Indonesia mengimpor lebih banyak beras dari luar negeri dalam 30 tahun ke depan. Produk utama yang akan digarap di sawah ini adalah beras.
Dengan memasuki lahan persawahan dimaksudkan untuk meningkatkan produksi padi. Proyek ini juga dilaksanakan untuk mencapai tujuan nutrisi pribadi, atas instruksi Presiden Prabowo Subianto.
“Kalau tiga juta hektar kita tanam dengan baik, Insya Allah 20-30 tahun ke depan kita tidak bergantung pada pendapatan, yang penting kita rawat dengan baik, kita tidak bisa mengubahnya. . lahan,” ujarnya pada Konferensi Koordinasi Nasional Pusat dan Daerah di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Rabu (7/11/2024).
Amran mengatakan, sistem pencetakan sawah akan didukung teknologi modern. Dengan cara ini produksi padi akan meningkat menjadi 7 ton/ha.
Misalnya saja dia memasuki area persawahan di Meruke. Saat ini lahan yang dialihfungsikan menjadi sawah mencapai 40.000 hektare. Presiden Prabowo Subianto juga mengunjungi kawasan ini baru-baru ini.
“Kemarin Presiden meminta kami segera meningkatkan produksi sebanyak 7 ton dengan bibit yang sudah disiapkan dan berkualitas. Target kami 1 juta (ha) (pencetakan sawah) bisa selesai dalam 3 tahun,” ujarnya.
Rencana sawah nasional ditargetkan seluas 3 juta ha. Wilayah utama yang akan dijadikan persawahan dengan luas terluas adalah Merauke, 1 juta ha. Lalu di Kalteng 500 ribu ha dan Kalsel 500 ribu ha.
“Dan sisanya satu juta ha, jadi totalnya tiga juta ha, produksinya tergantung cara peralihan dari pertanian tradisional ke pertanian modern. Impian kami adalah menggunakan metode pertanian modern, sebanding dengan negara maju, dan semuanya dilengkapi dengan teknologi. dari atas ke bawah,” tutupnya.
Lihat juga: Menteri Pertanian Minta Tambahan Anggaran Rp 68 Triliun untuk Sawah, Skema Susu Gratis
(adalah / gambar)