Jakarta –
Penyerapan Produk Dalam Negeri (PDN) masih rendah dibandingkan target. Menurut Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmit, realisasi belanja PDN mencapai 483 triliun rupiah.
Angka tersebut setara dengan 41,7% dari total target Rp 1,159 triliun. Namun Menperin mengatakan, kementerian/lembaga dan pemerintah daerah mempunyai waktu hingga akhir tahun ini untuk belanja pengadaan PDN.
“Sampai 16 September 2024 tahun ini, K/L dan pemerintah daerah hanya mengeluarkan dana sebesar $483 triliun untuk PDN, yaitu 41,7%, dan ya, ini adalah biaya minimum dari total biaya rencana pengadaan yang diumumkan di SiRUP. adalah Rp 1.159. triliun.
Sementara itu, belanja PDN mengalami tren peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2022, belanja K/L dan pemerintah daerah untuk PDN akan mencapai $440 triliun, melampaui target Rp400 triliun.
Kemudian pada tahun 2023, total belanja PDN sebesar Rp528,5 triliun atau 32,3% dari capaian tahun 2022. Agus berharap kedepannya dapat mengoptimalkan biaya PDN.
Sementara itu, pada tahun lalu, 2023, kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah mengeluarkan dana PDN sebesar Rp 582 triliun, naik 32,3% dibandingkan tahun sebelumnya, sebesar 500 miliar rupee, tambahnya.
Menperin mengatakan, saat ini sudah ada Satuan Tugas atau Kelompok Kerja Nasional Program Perluasan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) untuk melakukan konsolidasi dan optimalisasi penggunaan PDN. Selain itu, telah ditetapkan sistem perluasan penggunaan PDN mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi, serta pemantauan.
Ia berkata, “Jadi, saya usulkan untuk mengoptimalkan sistem itu sekali lagi untuk meningkatkan realisasi harga pokok produk dalam negeri kita. “Tidak ada alasan untuk tidak menggunakan produk dalam negeri.”
Simak videonya: Jokowi kembali tegaskan pentingnya membeli produk dalam negeri seiring penurunan PMI
(ily/rd)