Jakarta –

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi prihatin dengan situasi operator telepon seluler. Hal ini tercermin dari pertumbuhan industri yang hanya sebesar 2,3% per tahun.

Salah satu operator seluler bahkan disebut mengalami pertumbuhan negatif. Oleh karena itu, Budi Arie akan menemui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk membahas stimulus tersebut.

“Kalau tidak salah angkanya, saya mau bicara dengan Menteri Keuangan juga, seluler sudah mati sedikit karena pertumbuhannya 2,3% per tahun. Dan tidak perlu saya sebutkan satu opsel (operator seluler) yang pertumbuhannya negatif,” ujarnya di Kadin Indonesia, Kamis (3/10/2024).

Menurutnya, insentif diperlukan untuk mendukung industri. Selain itu, kontribusi operator seluler terhadap perekonomian mencapai Rp 200, kecuali turunannya mencapai Rp 500-600 triliun.

Industri ini tidak sehat kan. Kalau hanya tumbuh 2,3%, ada pilihan pasar yang mengalami pertumbuhan negatif, makanya harus ada insentif untuk mendorongnya. Karena kontribusinya itu. . dari pasar hampir Rp 200 triliun per tahun.

Dalam kesempatan tersebut beliau membahas tentang peran operator seluler sebagai tulang punggung penyedia infrastruktur digital. Di sisi lain, Kominfo mendorong investasi infrastruktur digital, khususnya untuk meningkatkan kualitas internet Tanah Air.

Ia memperkirakan kecepatan internet meningkat dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir. Namun pencapaian tersebut belum cukup dan masih jauh dibandingkan negara lain.

“Tahun 2014 sampai 2024 kecepatan internet kita meningkat 10 kali lipat. Tahun 205 rata-rata kecepatan internet kita 2,5 Mbps. Tahun 2024 menjadi 25 Mbps, 10 kali lebih tinggi. minimal 5 tahun ke depan akan menjadi 100 mbps belum lagi jika AI Nani muncul, karena AI harusnya 500 mbps menjadi 1 Gbps,” tutupnya.

(ily/hns)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *