Jakarta –

Kementerian Komunikasi dan Digital (kedatangan) mengarahkan langkah -langkahnya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dalam Rencana Nasional untuk Mengembangkan Istilah Mearane (RPJM).

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya, menekankan hal ini pada hari Senin (24/2025) dari KTT yang diadakan di KTT yang diadakan di Kementerian Komunikasi dan Keamanan di Jakarta. Menurut Meutina, dengan menyelesaikan persiapan rencana perencanaan baru, sekarang saatnya bagi Kementerian Komunikasi dan Informasi untuk bergerak cepat dan memastikan bahwa setiap program berjalan sesuai rencana.

“Dengan struktur yang sempurna, kita harus pergi dengan cepat dan fokus untuk mencapai tujuan RPJM. Setiap eselon saya memiliki tanggung jawab yang jelas,” kata Meutya dalam pernyataannya pada hari Rabu (26/26/2025).

Meutya juga memberi Direktur Teknologi Digital untuk mempercepat transformasi digital di sektor negara, terutama dengan pekerjaan National Data Data Center (PDN) di Cikararang. PDN ini diharapkan menjadi pilar utama pemerintah digital. “Pastikan semua kementerian dan agensi segera mentransfer informasi mereka ke PDN,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Meutya juga menekankan salah satu tantangan terbesar Indonesia di bidang digital, yaitu kecepatan internet, yang kemudian tetap dibandingkan dengan negara -negara tetangga. Berdasarkan versi Global Index SpeedTest 2024, Speedtes Indonesia Internet Speed ​​hanya mendaftarkan 32,07 Mbps, sementara Kamboja mencapai 46,14 Mbps. Meutya menekankan bahwa ini adalah pekerjaan rumah yang bagus untuk Indonesia.

“Kecepatan jaringan kami masih tertinggal. Kami tidak bisa meninggalkannya. Penggunaan Satria-1, Cincin Palapa dan teknologi terbaru seperti WiFi 7 harus dipercepat,” katanya.

Selain itu, Menteri Komunikasi dan Informasi juga menekankan pentingnya mengembangkan ekosistem digital yang inovatif, termasuk peraturan yang berkaitan dengan kecerdasan buatan (AI). Meutya telah meminta sekretaris ekosistem digital untuk segera menyiapkan folder jalan dan peraturan yang berkaitan dengan AI untuk mendukung pengembangan industri digital di Indonesia. “Kami harus menjadi pemain utama dalam revolusi AI. Pastikan peraturan kami mendukung inovasi,” katanya.

Masalah melindungi anak -anak di ruang digital juga menjadi sorotan di pertemuan tersebut. Menteri Komunikasi dan Informasi menekankan pentingnya menyelesaikan regulasi langsung perlindungan anak -anak dalam jaringan.

“Presiden dan masyarakat sedang menunggu peraturan ini. Tambahkan segera,” katanya.

Meutya Hafid juga menekankan pentingnya meningkatkan kemampuan digital di Indonesia. Penerimaan bertujuan untuk membangun 9 juta keterampilan digital pada tahun 2030.

Dia mengirim Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) untuk memastikan bahwa literasi digital dan peningkatan keterampilan efektif dalam mencapai tujuan ini.

“Kita perlu bersedia menghadapi tantangan industri 4.0, menyiapkan kemampuan digital yang memenuhi syarat,” katanya.

Juga, tonton video ‘Menkomigi tentang kemajuan desain anak -anak yang memainkan aturan media sosial: lebih dari 90%’:

(RRD/RRD)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *