Jakarta –
Belakangan ini beredar informasi banyaknya ‘anak’ yang menjalani cuci darah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) karena kanker ginjal. Hal ini benar karena mereka harus menjaga diri mereka sendiri selama sisa hidup mereka.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, banyak permasalahan kesehatan, khususnya diabetes, yang disebabkan oleh rendahnya pendidikan masyarakat. Ini tentang kesehatan dan kebugaran.
Menurutnya, sebagian besar kasus penganiayaan baru ditangani ketika sudah mencapai tahap kritis atau memerlukan perawatan jangka panjang. Padahal, dengan melakukan tes sejak dini dan menerapkan pola hidup sehat, hal ini bisa dihindari. Namun, banyak sekali permasalahan penyakit jantung bawaan pada anak.
Menteri Kesehatan Budi saat ditemui awak media, Selasa (30/7/2024) mengatakan, “Jadi dia tidak akan segera melakukan cuci darah.
Menteri Kesehatan Budi juga mencatat, kebiasaan minum alkohol menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal di usia muda. Katanya, anak-anak sekarang bisa banyak minum minuman manis, dan akibatnya bisa membahayakan di kemudian hari.
“Saat ini anak-anak banyak yang minum gula, seperti minuman manis. Oleh karena itu, untuk mencegahnya, sebaiknya orang tua mendidik anaknya,” ujarnya.
Menurutnya, penyakit ini bisa berbahaya jika tidak segera ditangani dan dapat membebani pelayanan kesehatan.
“Menurut saya, pengobatan (cuci darah dan kerusakan ginjal) tidak akan pernah cukup jika perilaku kita tidak diperbaiki,” ujarnya. Tonton video “Kenali tanda-tanda seseorang perlu cuci darah” (avk/naf)