Jakarta –

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, perundungan yang terjadi di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) merupakan tindakan ekstrem.

Menurut dia, para korban menghadapi kekerasan fisik dan mental serta kekerasan seksual. Peristiwa kekerasan ini terjadi setelah Dr. ARL, mahasiswa PPDS Undip ditemukan tewas di asramanya. Dia meninggal setelah disuntik dengan obat-obatan yang diprovokasi secara kasar oleh orang dewasa.

Mereka dianiaya secara fisik dan mental, dianiaya secara seksual, dimintai uang. Akhirnya ada yang tidak tahan lagi dan meninggal,” ujarnya kepada Dinas Kesehatan Ibu dan Anak. (KIA) Gedung RS Profesor Ngoera, Denpasar, Bali, Senin (2/9/2024), kutipan dari detikBali.

Menkes mengatakan, pelanggaran di lingkungan PPDS sudah berlangsung puluhan tahun. Dia mengatakan, dia telah memperingatkan pihak-pihak terkait untuk menghentikan kekerasan tersebut.

Menurutnya, kekerasan tidak bisa dijadikan alasan untuk memecat tenaga medis yang kuat.

“Penyalahgunaan ini telah berlangsung selama beberapa dekade dan tidak pernah diatasi sepenuhnya karena kurangnya komitmen dari para pemangku kepentingan. Tidak realistis jika menjadikan intimidasi sebagai alasan untuk membangun angkatan kerja yang kuat,” jelasnya.

LANJUTKAN BACA DI SINI Saksikan video “Menkes: Polda Jateng besok buka kasus PPDS” (suc/kna).

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *