Jakarta –

Menteri Perhubungan (MENHB) Bodi Kriya Samadi menyuarakan pengumuman pemerintah untuk menerapkan skema subsidi KRL Jabuditabek berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada tahun 2025.

“Mumpung ini sedang dibahas, kami berupaya memastikan masyarakat,” kata Budhkarya, Kamis (29/8/2024) di Komplek DRP RI, Jakarta Pusat.

Namun Bodi belum menjawab apakah pernyataan itu akan dilaksanakan atau tidak. Sekadar informasi, rencana ini awalnya muncul dalam dokumen Nota Keuangan RAPBN 2025.

Ada beberapa opsi perbaikan yang akan dilakukan pada skema Public Service Obligation (PSO) alias subsidi, salah satunya perbaikan sistem tiket elektronik KRL Jabodetabek. Perbaikan akan dilakukan dengan penerapan e-ticketing berbasis NIK bagi pengguna KRL.

Secara terpisah, Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati juga mengatakan pembahasan skema subsidi KRL Jabuditabek di NIK terus dilakukan. “Kajian skema subsidi menggunakan NIK sebenarnya sudah ada sejak tahun 2023, namun belum terlaksana,” ujarnya.

“Tapi soalnya, itu semua memang sudah dikaji, diperdebatkan. Dan sebenarnya sudah berlangsung setahun terakhir, jadi ya sudah diperdebatkan kan? Tapi belum juga membuahkan hasil.” Adita

Di sisi lain, Adita mengatakan, hanya karena nota fiskal RAPBN 2025 memiliki opsi subsidi berbasis NIK, bukan berarti kebijakan tersebut akan langsung diterapkan pada 2025. Sebab pihaknya perlu berkonsultasi dan mendiskusikan hal tersebut sekarang. Berurusan dengan berbagai pemangku kepentingan

“(Artinya hanya karena ada di nota keuangan terkait subsidi yang dipakai NIK, bukan berarti tahun depan akan dilaksanakan?) Iya, karena situasi ini bisa dinamis ya? Kita lihat juga bagaimana reaksi penerima manfaatnya,” kata Adita.

Aditya menegaskan, tahap pembahasan subsidi KRL jaboditabek berbasis NIK terlalu panjang. Timnya perlu melakukan kajian internal lintas sektoral dengan operator. Setelah tahap ini selesai, partai akan menggelar konsultasi publik.

Oleh karena itu, Adita menegaskan pemerintah belum berencana menaikkan tarif KRL Jabuditabek. Sebab, jika skema subsidi dilakukan dengan NIK, maka sumber data NIK juga harus diverifikasi.

“Sampai saat ini kami belum ada rencana (menaikkan tarif KRL),” ujarnya.

Simak Video: Pimpinan DPR Soal Tarif KRL untuk ‘Orang Kaya’: Kriterianya Harus Jelas

(Dimberry/Dimbir)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *