Jakarta –
Menguap sering dikaitkan dengan kantuk. Rupanya, menurut American Academy of Dream Medicine (AASM), kebiasaan terdengar sering menunjukkan masalah kesehatan yang serius.
“Slass adalah masalah kesehatan yang serius dengan konsekuensi luas,” kata Presiden AASM Eric Olson, seorang spesialis tidur di Klinik Mayester Mayo, Minnesota.
Para ahli mengatakan bahwa malam tidur tidak berkualitas, setidaknya 7-8 jam, dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan. Misalnya, misalnya, memperburuk kondisi diabetes, depresi, penyakit jantung dan ginjal, tekanan darah tinggi, obesitas dan stroke.
Kebanyakan orang menganggap bahwa mereka sering ditinggalkan sebagai tanda kantuk. Namun, para ahli berasumsi bahwa karakter tersebut dapat menjadi gejala dari kondisi yang lebih berbahaya.
“Mengantuk yang berlebihan di siang hari dapat mengganggu kinerja dan menjadi indikator gangguan tidur yang mendasarinya atau masalah lainnya,” kata putra CNN, Knutson, putra Kristen -khusus.
“Jika seseorang mengalami kantuk yang berlebihan di siang hari, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter,” lanjutnya. Bahaya disembunyikan untuk sering menguap
Tubuh melakukan hal -hal aneh saat mereka terus tidur. Kirim tanda -tanda bahwa seseorang melebihi kurang tidur.
Namun, seorang ahli tidur di Penn Medicy Veteran Medical Management Center, Philadelphia, Dr. Indira Gurubhagatula, mengatakan bahwa sinyalnya tidak sepenuhnya salah.
“Apa yang disayangkan adalah bahwa data menunjukkan bahwa ketika mereka mengalami kurang tidur kronis, kemampuan kita untuk memahami gangguan yang dialami tubuh itu sendiri tidak lagi secara tepat. Kami berpikir dengan baik, ketika mereka benar -benar tidak,” kata Dr. Gurubhagatula.
“Ketika kami melakukan tes untuk mengukur fungsi otak, seperti kemampuan untuk mengingat, tes memori dan koordinasi, kami menemukan bahwa banyak orang salah,” lanjutnya.
Hal yang paling berbahaya adalah bahwa otak dapat bereksperimen “mikroaleda” atau tidur pendek selama 2-10 detik tanpa menyadarinya. Tentu saja, ini sangat berisiko jika Anda mengemudi atau melakukan kegiatan berbahaya.
“Yang lebih mengkhawatirkan, dengan tidur tidur kronis, seseorang dapat menilai tingkat kelelahan secara akurat. Dia akan merasa baik, ketika dia tidak sebenarnya,” kata Dr. Gurubhagatula.
Untuk mengevaluasi keparahan kantuk yang dialami seseorang, para ahli menggunakan skala mengantuk epworth. Tes ini dapat menilai kemungkinan seseorang tertidur saat melakukan kegiatan pasif, seperti menonton TV atau duduk sebagai penumpang di dalam mobil selama satu jam.
Jika skor yang diperoleh lebih dari 10, itu dianggap signifikan dan harus diikuti -medis.
“Jika Anda merasakan kelopak mata yang berat, tubuh yang jatuh, merasa pusing, salam atau tidak pantas dan tidak peduli dengan lingkungan, itu mungkin merupakan tanda bahaya karena kurang tidur,” tambahnya.
Bawah: Penyebab lain kantuk yang berlebihan (SAO/KNA)