Jakarta –
Read More : 7 Penyebab Badan Menggigil Tiba-tiba Saat Tidur
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan Mpox atau cacar monyet sebagai darurat global pada 14 Agustus 2024. Kasus meningkat di Republik Demokratik Kongo dan banyak negara Afrika.
Dikutip dari ABC News, Mpox kini mewabah di Afrika. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (CDC) mengungkapkan sejauh ini lebih dari 22.800 kasus mpox telah tercatat, dan 622 di antaranya telah meninggal.
MPox juga menjadi salah satu isu kesehatan di Indonesia yang menarik perhatian banyak kalangan. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia melaporkan sejauh ini ada 88 kasus mpox yang terkonfirmasi di Tanah Air.
Jadi, apakah kasus mpox di Indonesia disebabkan oleh virus yang sama dengan penyebab virus mpox yang mewabah di Afrika?
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan virus Mpox yang banyak menginfeksi pasien di Indonesia merupakan varian clade 2B. Varian 2B memiliki angka kematian yang rendah dan dapat disembuhkan jika diobati, kata Budi.
“Di Indonesia ada Mpox varian 2b atau clade 2b, di Afrika varian 1b ya, angka kematiannya tinggi mendekati 10 persen, dalam kasus kita masih 0,1 persen,” kata Budi di Kompleks Istana Presiden. di Jakarta.” , Selasa (27/8).
Lebih lanjut, Budi mengatakan Mpox clade 1b yang endemik di Afrika belum ditemukan di Indonesia.
Versi 1B ini tidak didistribusikan kemana-mana kecuali di dua negara seperti Swedia dan Thailand, ada negara lain di Afrika, ujarnya.
Pada kesempatan terpisah, Dr. Siti Nadia Tarmizi, Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan RI, bahwa Mpox clade versi 2b di Indonesia memiliki sifat lebih ringan dibandingkan versi 1b yang mewabah di Afrika.
“Clade di Indonesia adalah clade 2b, di Afrika 1b, gejala kita ringan dan angka kematian di seluruh dunia hanya kurang dari 1,” ujarnya di kantor Kementerian Kesehatan RI di Jakarta Selatan.
Dr Nadia mengatakan sejauh ini belum ada kasus kematian akibat MPox yang dilaporkan di Indonesia.
Berdasarkan hasil kasus saat ini, gejala Mpox varian clade 2b yang paling sering dilaporkan adalah: demam, sakit kepala parah, nyeri otot, nyeri punggung, lemas, pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak atau selangkangan, ruam atau luka pada kulit. mulai muncul dalam 1-3 hari. Tonton video tentang demam “Pemerintah memperketat pembatasan di gerbang kedatangan internasional yang terkena dampak Mpox” (ETH/KNA)