Jakarta –

Stroke merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan di Indonesia. Stroke disebabkan oleh terganggunya fungsi otak secara tiba-tiba akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak yang disebabkan oleh berbagai faktor risiko.

Stroke merupakan keadaan darurat (serangan otak) yang harus ditangani dengan cepat dan tepat. Karena semakin cepat ditangani, maka dapat menurunkan risiko kerusakan otak dan komplikasi lainnya.

Serangan mempunyai tipe yang berbeda-beda. Stroke penyumbatan atau infark merupakan jenis stroke paling umum yang terjadi akibat penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah di otak atau leher sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak secara drastis.

Pada kasus stroke, dokter harus memulihkan aliran darah ke otak secepatnya untuk mencegah kerusakan otak lebih lanjut.

“Ketika menemukan seseorang mengalami gejala stroke meski datang dan pergi, perhatikan kapan gejalanya muncul dan segera bawa ke IGD untuk mendapatkan penanganan darurat pada masa emas. Masa emas adalah masa di mana ada gejala stroke. a Risiko kematian atau cacat permanen pada pasien stroke dapat diminimalisir dengan pengobatan yang tepat sesegera mungkin, yaitu 4,5 jam pertama setelah stroke,” kata dokter spesialis neurologi Mayapada Hospital Tangerang, dr. Ivan Kurnianto Prabowomukti, Sp.N, FINA dalam keterangan tertulisnya, Senin (23 September 2024).

Pada masa keemasan, pengobatan standar emas untuk stroke adalah pemberian obat yang disebut terapi trombolitik. Spesialis Neurologi, Konsultan Neuro Intervensi di Mayapada Hospital Bandung, Dr. Kondrad MP Pasaribu, Sp.N(K) FINS menjelaskan terapi ini dilakukan untuk melancarkan aliran darah ke jaringan otak dan mencegah kerusakan otak lebih lanjut.

Terapi trombolitik intravena dilakukan untuk melarutkan bekuan darah atau bekuan darah yang menyumbat pembuluh darah di otak dengan memberikan obat anti pembekuan darah seperti Alteplase atau sejenisnya melalui infus. Namun efektivitas obat tersebut akan menurun seiring berjalannya waktu sehingga harus diberikan sesegera mungkin. mungkin.” hal ini mungkin terjadi lebih awal selama periode emas.” Dr. Conrad menjelaskan.

Namun terapi trombolitik memiliki risiko yang dapat terjadi, misalnya perdarahan ke otak (intraserebral). Oleh karena itu, diperlukan tim dokter yang berkualitas dan terlatih serta tim yang lengkap dan peralatan medis yang canggih untuk memberikan perawatan darurat, termasuk pemberian terapi trombolitik.

Mayapada Hospital merupakan rumah sakit yang terkenal dengan beberapa layanan unggulan berstandar internasional, salah satunya adalah unit gawat darurat stroke. Layanan ini dikenal memiliki tim multidisiplin dan tenaga medis kompeten yang juga terlatih dalam keadaan darurat dengan fasilitas perawatan intensif dan terintegrasi, dilengkapi dengan laboratorium kateterisasi (Cath Lab) dan fasilitas pencitraan seperti CT dan MRI.

Dilengkapi dengan tim multidisiplin dan fasilitas yang lengkap, RS Darurat Stroke Mayapada siaga 24 jam untuk keadaan darurat stroke dan berpengalaman dalam memberikan pengobatan pada masa emas. Rumah Sakit Darurat Mayapada juga telah menerapkan protokol pengobatan stroke leher jarum internasional dalam waktu kurang dari 60 menit untuk menyelamatkan pasien dari risiko komplikasi.

Selain terapi trombolitik intravena, pengobatan lain untuk infark stroke adalah prosedur trombektomi mekanis.

“Di laboratorium Cath, trombektomi dilakukan dengan menggunakan kateter atau tabung kecil yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah melalui selangkangan dan mengarahkan pembuluh darah yang tersumbat di otak untuk menarik kembali dan menghilangkan sumbatan tersebut. Trombektomi segera dalam waktu 24 jam setelahnya. timbulnya gejala stroke, dan tindakan ini akan membawa manfaat yang maksimal pada kondisi penyumbatan pembuluh darah yang cukup besar,” jelas dokter spesialis neurologi, konsultan intervensi neuro di RS Mayapada Kuningan, dr. Ricky Gusanto Kurniawan, Sp. N, Subsp. NIIO(K), FINR.

Sementara itu, dokter spesialis neurologi, konsultan neuro intervensional di Mayapada Hospital Surabaya, Dr. Dedy Kurniawan, Sp.N(K), FINA menekankan agar trombektomi segera dilakukan untuk mengurangi risiko stroke jangka panjang.

“Semakin cepat dilakukan trombektomi, semakin besar manfaatnya dalam mencegah dan mengurangi risiko kecacatan jangka panjang akibat stroke. Prosedur ini juga dapat dilakukan sebagai terapi tambahan setelah terapi trombolitik atau jika pasien tidak memenuhi kriteria tersebut. menjalani terapi trombolitik”.

Namun trombektomi merupakan prosedur lanjutan yang hanya dapat dilakukan di rumah sakit yang memiliki Cath Labs dengan dukungan dokter spesialis saraf atau bedah saraf yang berkompeten. Rumah Sakit Darurat Stroke Mayapada merupakan salah satu layanan yang dilengkapi dengan fasilitas Cath Lab yang canggih. Fasilitas ini mendukung tim dokter dalam melakukan prosedur diagnostik dan menangani keadaan darurat stroke menggunakan terapi trombolitik dan trombektomi invasif minimal (sayatan minimal).

Stroke Darurat di Mayapada Hospital merupakan bagian dari Tahir Neuroscience Center, layanan andalan Mayapada Hospital untuk pengobatan gangguan saraf, otak, dan tulang belakang, mulai dari deteksi dini, diagnosis, intervensi saraf dan bedah saraf, hingga rehabilitasi saraf. Tahir Neuroscience Hospital Mayapada juga telah menangani beberapa kasus kompleks dengan prosedur canggih seperti stimulasi otak dalam untuk pengobatan penyakit Parkinson, operasi sumsum tulang belakang minimal invasif, dan operasi tumor tulang belakang.

Saksikan video “Petugas pemadam kebakaran mengevakuasi seorang pria yang terkena stroke saat memperbaiki atap rumah di Jambi” (ncm/ega)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *